SEMARANG,KOMPAS.com - Berkendara di musim hujan selain di tuntut lebih hati-hati, pengguna sepeda motor wajib menyiapkan mantel atau jas hujan sebagai peralatan keamanan dan keselamatan berkendara tambahan.
Pemilihan jas hujan tak boleh sembarangan, sebab bisa sangat berbahaya. Pengendara sepeda motor harus menyesuaikan aspek keamanan, keselamatan, dan fungsi. Lantas seperti apa?
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia mengatakan, aturannya model jas hujan harus benar-benar fit dan tidak terlalu longgar. Poin berikutnya, warna tak boleh gelap supaya mudah terlihat jelas pengendara lainnya.
Model jas hujan ponco tak di rekomendasikan lantaran gampang terbang dan berpotensi tersangkut rantai, gir, atau kendaraan di sekitar.
"Ukuran jas hujan model baju dan celana harus fit dan tidak kedodoran. Jika longgar masih ada risiko tersangkut. Warna juga wajib terang, supaya memudahkan pengendara kendaraan lainnya mengetahui keberadaan pengendara, apalagi di malam hari," ucap Sony kepada Kompas.com, Sabtu (8/10/2022).
Baca juga: Pemotor Wajib Waspada, Ada Bahaya Tersembunyi saat Lewati Genangan Air
Ukuran jas hujan yang terlalu longgar juga memungkinkan air tetap masuk mengenai pakaian. Ada celah yang jadi jalan air, yakni di bagian bawah leher.
"Itu kan masih ada space tersisa dekat ujung resleting atas, nah kalau hujan semakin deras dan anginnya kencang ada temen yang pernah cerita kalau sedikit-sedikit airnya ternyata tembus sampai pakaian," katanya.
Baca juga: Gencarkan Edukasi Sepeda Motor Listrik, Alva Buat Experience Center
Kemudian bahan kualitas jas hujan yang di rekomendasikan, minimal berbahan coating glossy atau bahan bening yang anti embun seperti jas hujan dari Polyvinyl chloride (PVC). Tujuannya, supaya pengendara tetap nyaman saat bergerak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.