JAKARTA, KOMPAS.com – Swap baterai kini menjadi metode yang dianjurkan untuk mobilitas pengguna kendaraan listrik.
Inovasi swap baterai kendaraan listrik juga digadang-gadang dapat membuat kendaraan anti maling karena operator bisa memantau keberadaan baterai untuk kepentingan menjaga aset perusahaan.
Baca juga: Indonesia Gandeng Singapura buat Gelar Balapan F1 di Bintan
“Ini bisa selama fiturnya ada pasti nantinya letak kendaraan ketahuan. Tapi kan baterainya yang lacak bukan kendaraannya. Tapi kan itu satu kesatuan,” kata Iwa Garniwa, Rektor Institut Teknologi PLN kepada Kompas.com, Jumat (7/10/2022).
Biasanya dalam setiap kendaraan listrik yang diluncurkan selalu menyematkan proteksi atau mengembangkan sekuriti berupa GPS. Maka dari itu, kata Iwa bukan karena swap baterai lantas kendaraan menjadi aman dari maling.
“Tanpa itu pun aman karena semua pengembang kendaraan mengembangkan keamanan produk kendaraan listrik. Jadi buka karena swap baterai,” ujar Iwa.
Di sisi lain, swab baterai sendiri merupakan bagian dari inovasi percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.
Baca juga: Agya Sukses Libas Tanjakan Licin dengan Cara Jalan Mundur
Saat ini Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) yang telah tersedia di Indonesia baru bisa melayani penukaran baterai untuk sepeda motor listrik.
“Kalau ngecas tidak efektif karena membutuhkan waktu yang lama. Dengan swap hanya perlu buka baterai dari kendaraan, ditukar, laku dipasang lagi diganti dengan baterai yang sudah terisi penuh,” kata Iwa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.