JAKARTA, KOMPAS.com - Kendaraan otonom disebut-sebut sebagai teknologi masa depan. Namun, bukan hanya dari mobilnya saja yang harus canggih. Jaringan internet juga harus mendukung.
Mobil modern sekarang ini sudah banyak yang termasuk ke dalam golongan kendaraan semi otonom. Meskipun, rata-rata hanya berada di Level 2, yang masih membutuhkan intervensi pengendalian dari pengemudi.
Baca juga: Mengenal Ragam Komponen Pendukung Kendaraan Otonom
Untuk bisa terus berkembang ke level selanjutnya, tidak hanya teknologinya yang perlu ditingkatkan. Tapi, ada faktor lainnya yang tidak kalah krusial.
Iwa Garniwa, Rektor Institut Teknologi PLN, mengatakan, ketika membangun kendaraan otonom, di tahun 2020, rata-rata mobil otonom memproses 4.000 gigabyte (GB).
"Jadi, mobil melakukan manuver itu butuh 4.000 GB. Kalau kita bandingkan dengan kita bermain HP, bisa sampai 1,5 GB," ujar Iwa, saat talk show dalam pameran Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2022, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Rabu (28/9/2022).
Baca juga: Mengenal Tingkatan Sistem Otonom pada Mobil Modern
Artinya, Iwa yang bergelar profesor itu menambahkan, satu mobil otonom membutuhkan 2.666 pengguna internet. Dengan membutuhkan kuota sebesar itu, maka peran penyedia layanan telekomunikasi juga penting.
"Sehingga, ketika membangun kendaraan otonom, maka jaringan internet juga harus mendukung. Begitu pula teknologi informasi juga harus mendukung," kata Iwa.
Pada 2018, Telkomsel pernah memperkenalkan kendaraan otonom pertama di Indonesia yang mengandalkan teknologi 5G pada ajang Asian Games. Minibus listrik otonom tersebut bermerek Navya asal Prancis dan beroperasi tanpa sopir.
Baca juga: Spesifikasi Navya Arma, Kendaraan Listrik Otonom di Kawasan BSD
Telkomsel menyebutkan bahwa teknologi tersebut belum dikomersialisasi. Kemungkinan masih menunggu pengembangan teknologi dan infrastrukturnya.
Pada pertengahan tahun ini, Sinarmas juga pernah memanfaatkan Navya di QBig BSD. Tapi, kendaraan otonom level 5 tersebut juga masih dalam tahap uji coba.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.