Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain karena Kampas, Rem Skutik Bisa Gagal Berfungsi karena Hal Ini

Kompas.com - 29/09/2022, 11:31 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Berkendara sepeda motor matik alias skutik sangat menyenangkan. Namun, khusus di medan pegunungan, pengendara dituntut lebih waspada. 

Sistem pengereman yang selalu diandalkan jadi gampang panas. Parahnya lagi, bisa membuat gagal berfungsi mengurangi kecepatan, terutama di turunan panjang.

Biang keroknya adalah kampas rem kehilangan daya cengkeram imbas panas berlebihan. Selain itu, diduga ada keterlibatan komponen rem lain yang bisa memicu terjadinya rem blong.

Lantas, apakah benar demikian?

Baca juga: Kenali Penyebab Kampas Rem Motor Matik yang Habis Tak Rata

Menurut Nurhadi Muslim, Kepala Bengkel Honda Zirang Motor Semarang, rem skutik blong jika dianalisis penyebabnya ada tiga hal. 

"Nomor satu memang disebabkan kampas rem overheat. Sering diabaikan tapi fatal, yaitu telat ganti minyak rem akhirnya mekanisme kerja rem terganggu, yang jarang diketahui, piston master rem rusak, namun tidak terdeteksi," ucap Nurhadi kepada Kompas.com, Rabu (28/9/2022). 

Minyak rem dijadwalkan dilakukan pergantian 24.000 kilometer (km) sekali. Khawatirnya, kinerja sistem pengereman tak lagi maksimal karena terkontaminasi uap air. 

Visual minyak rem yang kelihatan bagus belum tentu bebas dari penguapan, dampaknya komponen utama rem hidrolik terganggu. 

Baca juga: Chopper Glamor Sinaga, Berbalut Emas 24 Karat

"Sistem rem hidrolik tidak dapat bekerja meski tuas rem ditarik berulang kali. Kondisi minyak rem yang buruk juga dapat merusak seal karet di master rem dan seal di kaliper rem. Sangat berbahaya bagi diri sendiri dan pengendara lain jika sampai rem blong," kata dia. 

Kemudian berimbas kerusakan master rem yang bikin piston rem bisa macet. Putaran roda jadi berat dan kampas rem terus menekan istilahnya mengunci, dan lama-kelamaan kampas akan lengket dan tidak berfungsi. 

"Jadi sama saja rem ditekan terus sambil jalan. Kampas rem overheat dan lengket pada piringan disc brake. Bahaya, pengendara motor bisa jatuh terjungkal," ujar Nurhadi. 

Jusri Pulubuhu, Training Director sekaligus founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) mengatakan, kasus rem blong motor matik bisa disebabkan piringan cakram yang overheat dan kampas rem lengket.  

Teknik berkendara keliru di jalan pegunungan yakni terlalu sering menggunakan rem akhirnya membuat sil master rem pecah atau minyak rem mendidih. 

Baca juga: Kebiasaan yang Bikin Rem Skutik Sering Bermasalah

"Ketika melewati turunan panjang jeda waktu pengereman 3-5 detik. Istilahnya rem di kocok supaya minyak rem tidak mendidih. Supaya aman, kombinasikan rem depan dan belakang bergantian. Piringan cakram dan piston kaliper rem agar tidak overheat," ucap Jusri. 

Untuk itu, Jusri menyarankan, ketika akan melewati jalan menurun supaya kerja rem lebih ringan dapat di kombinasi dengan engine brake. 

Putaran gas di buka sekitar 2.000 - 3.000 rpm, jika terasa ada tenaga dorong baru diimbangi menekan rem. Alhasil, pengereman skutik tidak terbebani dan risiko rem blong bisa di cegah. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
tolong


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau