SEMARANG, KOMPAS.com - Ban mobil atau sepeda motor yang bocor, bisa terjadi kapan dan di mana saja yang tentunya sangat merepotkan. Belum lagi bila lokasi tambal ban cukup jauh.
Nah, bagi yang mengalami kondisi ban bocor, pemilik kendaraan wajib mengetahui soal metode penambalan, khususnya untuk ban tubeless.
Umumnya ada tiga metode tamban ban tubeless, yakni cacing, payung, dan tip tip. Masing-masing menawarkan kelebihan dan kelemahan.
Dari ketiga metode tersebut, tip top sering dianggap lebih baik, sebab titik ban bocor bisa tertutup sempurna.
Baca juga: Tiga Metode Tambal Ban Tubeless, Mana yang Paling Baik?
Lantas benarkah demikian?
Product Development Manager Otobox Supermarket Ban Indonesia Aan Nugroho mengatakan, tambal ban model tip top dilakukan pada bagian dalam.
"Caranya kan di press dari dalam, ada karet penambal yang digunakan menutup celah lubang ban bocor. Jadi, titik yang bocor tertutup rapat," ucap Aan kepada Kompas.com, Jumat (23/9/2022).
Metode tip top, kata dia, ampuh menambal ban bocor lebih dari satu titik. Bahkan, ban sobek pada bagian dinding samping.
Lapisan penambal karet ban bagian dalam dapat menutup beberapa celah langsung.
"Bocor satu atau dua titik kalau dekat bisa sekaligus di lapisi dari dalam," kata dia.
Sementara itu, Ilham Hermawan Pemilik Sarang Knalpot dan Ban Semarang menjelaskan, khusus ban mobil metode tip top bisa dibilang paling aman.
Baca juga: Ingat, Fatalnya Sepelekan Tekanan Udara Ban Mobil
"Sifatnya melapisi bagian dalam, bocor tertusuk benda tajam atau dinding sobek nyerempet trotoar, kan struktur ban berubah, tapi ini bisa di perbaiki. Lapisan karet penambal melapisi dan menutup celah, bisa dobel lapisan luar dan dalam," ucap Ilham.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.