JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan beruntun yang melibatkan puluhan kendaraan terjadi di Tol Pejagan-Pemalang, tepatnya di KM 253 Minggu (18/9/2022).
Berdasarkan keterangan resmi yang diterima Kompas.com dari pihak Jasa Raharja pada Minggu (18/9/2022), kecelakaan tersebut melibatkan delapan kendaraan bermotor yang hendak menuju Semarang.
“Indikasi awal kejadian diakibatkan karena salah satu kendaraan pribadi (SUV) paling depan melintas TKP terhalang pandangan akibat asap pembakaran lahan oleh warga, sesampainya di TKP pengemudi melakukan perlambatan (rem) mendadak yang berakibat kendaraan di belakang nya kurang antisipasi sehingga menabrak bagian belakang,” tulis keterangan tersebut.
Baca juga: Apa Benar Jarang Spooring Bisa Bikin Rack Steer Mobil Rusak?
Beberapa kendaraan lain di belakangnya pun sontak membanting arah ke lajur berbeda, namun sayangnya ruang untuk menghindar tidak cukup sehingga menabrak pembatas jalan dan menyebabkan kecelakaan beruntun.
Hati-hati buat yang mau lewat tol Pejagan - Pemalang. Baru saja terjadi kecelakaan di KM 253 arah ke Pemalang. Kemungkinan disebabkan jarak pandang yang terhalang asap dari lahan yang terbakar. Lalu lintas di jalur kejadian macet total. pic.twitter.com/KE5dZN2Zb8
— ???????? Don’t forget to wear a mask! ???? (@iwangln) September 18, 2022
Hingga berita ini diturunkan, pihak Jasa Raharja dibantu pihak kepolisian Brebes sedang melakukan penanganan dan evakuasi korban.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, gumpalan asap yang mengepul di udara memang bisa mengganggu visibilitas saat mengemudi.
“Maka dari itu, jangan asal merasa bisa melihat dan main tancap gas tanpa memikirkan jarak pandang. Itu mengapa kita harus berhitung jarak aman tidak 3 detik lagi tetapi 6 detik,” ucap Sony saat dihubungi Kompas.com, Minggu (18/9/2022).
Menurut Sony, jarak 6 detik diperlukan untuk mengantisipasi visibilitas pengemudi yang minim akibat melewati jalanan berkabut atau kepulan asap seperti kecelakaan tersebut.
“Jarak aman 3 detik saat kita bisa melihat objek yang ada di depan dan sekitarnya secara clear. Sehingga waktu pengemudi dalam melihat, mengidentifikasi, memprediksi, memutuskan itu jelas. Berbeda dengan kabut yang putih semua, jadi 3 detik tersebut ditambah menjadi 6 detik, terkait safety faktor (jarak pandang),” ucapnya.
Baca juga: Impresi Berkendara Honda ADV 160, Nyaman di Dalam dan Luar Kota
Untuk itu Sony menyarankan pengemudi untuk melambatkan kecepatan kendaraan saat melihat kabut atau kepulan asap saat berkendara sebagai antisipasi menghindar.
“Jangan lupa nyalakan lampu senja. Kalau sudah mengganggu sekali, segera cari tempat berhenti yang aman, jadi jangan tunggu kecelakaan,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.