Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelebihan Muatan dan Ugal-ugalan Jadi Faktor Truk dan Bus Alami Rem Blong

Kompas.com - 12/09/2022, 09:12 WIB
Aprida Mega Nanda,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kendaraan besar seperti bus dan truk kerap terlibat dalam kecelakaan. Selain faktor human error, salah satu penyebab terjadinya kecelakaan bus dan truk, yaitu rem blong.

Kurangnya perawatan hingga beban yang melebihi batas maksimal disinyalir menjadi salah satu penyebab tidak maksimalnya kinerja pengereman.

Deputy GM Product Division PT Hino Motors Sales Indonesia Prasetyo Adi Yudho mengatakan, kecelakaan kendaraan besar saat ini rata-rata disebabkan oleh human error atau kelalain pengemudi dalam pengoperasiannya.

Namun, jika bicara teknis, hal tersebut bisa terjadi karena rem tidak berfungsi dengan baik.

Baca juga: Ganti Shockbreaker Belakang Motor, Jangan Asal Nungging

Adi menjelaskan, ada beberapa faktor yang membuat kinerja pengereman pada kendaraan besar tidak berfungsi dengan baik.

Petugas Dinas Perhubungan menekan pedal rem bus AKDP untuk mengecek kelayakan bus di Pangandaran, Kamis (20/12/2018).KOMPAS.com/CANDRA NUGRAHA Petugas Dinas Perhubungan menekan pedal rem bus AKDP untuk mengecek kelayakan bus di Pangandaran, Kamis (20/12/2018).

“Pertama kelebihan muatan, hal ini membuat kemampuan pengereman berkurang. Kemudian berkendara dengan ugal-ugalan, sehingga rem bekerja secara terus menerus. Hal ini mengakibatkan rem menjadi panas sehingga daya pengereman berkurang,” ucap Adi saat dihubungi Kompas.com, Minggu (11/9/2022).

Selain itu, minimnya perawatan pada kendaraan, sehingga tidak ada pemeriksaan pada sistem rem juga berakibat malfungsi pada komponen rem.

Baca juga: Cek Lokasi Uji Emisi Kendaraan di Jakarta Barat

Oleh sebab itu, untuk menghindari kejadian rem blong atau rem tidak berfungsi secara maksimal. Adi mengingatkan pengemudi untuk melakukan pengecekan setiap hendak melakukan perjalanan.

“Sebaiknya rutin periksa kondisi rem setiap mau jalan, seperti kebocoran minyak rem, ketebalan kanvas rem, dan jarak kanvas rem dengan tromol,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau