JAKARTA, KOMPAS.com - Pebalap Aprilia Racing Aleix Espargaro mengatakan gagasan sprint race pada MotoGP 2023 adalah "omong kosong." Aleix mengatakan hal itu membuat pebalap lebih lelah.
Menurut Aleix, dengan adanya sprint race maka jumlah latihan berkurang. Adapun FP4 kemudian digantikan dengan gagasan tersebut di mana hal itu tidak dapat dibandingkan dalam hal risiko.
“Saya benar-benar ingin berpikir, saya ingin percaya bahwa manajemen kejuaraan menganggap ini adalah hal terbaik untuk pertunjukan, untuk popularitas kejuaraan,” kata Aleix dikutip dari Motorsport.com, Minggu (21/8/2022).
Baca juga: Para Pebalap MotoGP Tidak Setuju dengan Format Sprint Race
"Saya tidak berbagi ide ini, ini pendapat saya. Saya pikir itu bukan solusi. Saya pikir risikonya akan terlalu tinggi," kata dia.
Dengan adanya sprint race, maka jumlah balapan musim depan membengkak. Jika ada 22 balapan di kalender 2023 maka jumlah balapan jadi 44, meski sprint race hanya setengah dari balapan utama.
“Saya pikir 44 start di MotoGP terlalu banyak. Mereka mengatakan itu akan menjadi waktu lintasan yang sama, jadi tidak ada yang akan berubah," kata Aleix.
Baca juga: Satgas Covid-19 di Pameran GIIAS 2022, Tegakkan Aturan di Keramaian
“Ini omong kosong, karena FP4 tidak sama dengan balapan di mana mereka memberikan poin," ungkap pebalap asal Spanyol itu.
Meski mengatakan omong kosong, pebalap yang suka pakai atribut warna "merah jambu" itu tetap menghargai keputusan Dorna, FIM dan IRTA yang bertujuan untuk meningkatkan eksposur MotoGP.
“Tapi kami akan mencoba, kami harus beradaptasi dengan kejuaraan. Mereka memilih apa yang mereka inginkan dan kami harus beradaptasi. Mungkin itu solusi yang bagus,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.