Alasan Wuling Motors Hadirkan Air ev di Indonesia

TANGERANG, KOMPAS.com - PT SGMW Motor Indonesia (Wuling Motors) mengungkapkan, peluncuran model Air ev di pasar dalam negeri melalui studi yang dilakukan secara internal atas kebutuhan kendaraan bermotor ramah lingkungan harian.

Salah satu hasil dari penelitian tersebut menyebutkan, mayoritas pengemudi di Indonesia tiap harinya berkendara untuk perjalanan ke kantor atau ke sekolah, dengan membawa maksimal empat penumpang, termasuk pengemudi (52 persen).

"Selain itu, rata-rata jarak tempuh yang dicapai oleh pengguna kurang dari 50 kilometer (km) per harinya, tepatnya 46,9 kmr," kata Danang Wiratmoko, Product Planning Wuling Motors di ICE BSD, Tangerang, Jumat (12/8/2022).

Baca juga: Alasan Honda Pilih Luncurkan Small SUV dalam Waktu Dekat

Adapun penggunaan mobil pribadi, mendominasi hingga 86 persen untuk bisa memenuhi kebutuhan harian. Sisanya, masyarakat di perkotaan menggunakan sepeda motor dan transportasi umum.

Dok. Wuling Mobil listrik Wuling Air ev untuk KTT G20

Dengan latar belakang tersebut, maka dihadirkan Air ev dengan kemampuan jarak tempuh 200 km hingga 300 km, berbekal inovasi modern, konfigurasi 4-seater yang nyaman, serta kemudahan pengisian daya.

“Wuling Air ev hadir menjadi sebagai jawaban tantangan kendaraan ramah lingkungan yang semakin dibutuhkan saat ini yang mampu mengakomodasi kebutuhan berkendara sehari-hari konsumen Indonesia,” ujar Danang.

Terbukti, dalam satu bulan telah sukses menjaring 1.500-an pemesanan. Hanya saja, belum dapat ditarik data atas profil pemesan atau konsumen mobil ramah lingkungan itu.

Baca juga: Apakah Toyota bZ4x Bakal Diproduksi di Indonesia?

Dok. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meresmikan produksi perdana mobil Wuling Air EV buatan Indonesia di PT SAIC General Motors Wuling (SGMW) Motor Indonesia, Cikarang, Jawa Barat pada Senin (8/8/2022).

Diketahui, mobil yang sudah dirakit secara lokal dengan skema Completely Knocked Down (CKD) ini memiliki dua varian, yaitu Standard Range (Rp 238 juta) dan Long Range (Rp 295 juta).

Dibekali baterai lithium ferro-phosphate (LFP) berkapasitas 17,3 kWh untuk varian Standard Range dan 26,7 kWh untuk tipe Long Rane, mobil mampu hasilkan daya maksimal 30 kW.

Dari dapur pacu itu pula, varian paling bawah dari Air ev mampu menempuh jarak sampai 200 kilometer. Sedangkan varian termahalnya bisa mencapai jarak 300 kilometer jika kondisi baterai penuh.