Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Punya Mobil Klasik Volkswagen Kodok, Modal Mulai Rp 50 Jutaan

Kompas.com - 23/07/2022, 11:42 WIB
Erwin Setiawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejarah Volkswagen Beetle atau biasa disebut VW Kodok telah mencatatkann mobil ini menjadi ikonik dunia. Mobil buatan Jerman ini rupanya muncul pada masa kejayaan Hitler dekat era Perang Dunia Kedua

VW kodok memang sengaja ciptakan dengan status mobil yang terjangkau untuk rakyat.

Maka dari itu mobil ini dinamakan Volkswagen yang artinya mobil rakyat. Desain kecil serta mesin yang kecil membuat mobil ini memiliki harga yang terjangkau untuk rakyat atau pekerja Jerman pada 1938.

Hingga sampai 1946, VW kodok berhasil terjual sampai 1 juta unit, meski saat itu masih berlangsung perang dunia ke dua. Bahkan, pabriknya juga sempat dikuasai Inggris. Tentu saja nilai itu adalah capaian yang luar biasa pada masanya.

Baca juga: Bosan Tampang Standar, VW Beetle Berubah jadi Volksrod

VW parkir di samping jalan PrambananErwin Setiawan VW parkir di samping jalan Prambanan

Kemudian, masuk 1959 VW Kodok pernah menjadi ikon iklan mobil kecil di Amerika Serikat “small is beautiful” yang berarti kecil itu cantik. VW juga memiliki slogan “think small” atau berpikir sederhana. Hal itu mengantarkan VW memperoleh penghargaan sebagai kampanye iklan terbaik di abad ke 20 pada 1999.

Sebelumnya pada 1969, VW Kodok juga sempat menjadi bintang Hollywood, dengan karya film "Herbie Love the Bug". Model yang digunakan pada film itu, adalah VW Beetle lansiran 1963 bergaya balap dengan nomor 53. Mobil itu film itu kemudian berhasil dijual Rp 1,9 miliar dalam acara lelang pada 2018.

Pada 1971, mobil ini mengalami perombakan pada sektor kaki-kaki dan dimensi yang lebih besar, sehingga diperkenalkan dengan nama Super Beetle.

Baca juga: Akhir Emosional Produksi Mobil Rakyat VW Beetle

Porsche 356 Speedster di pameran JVWF 2022Erwin Setiawan Porsche 356 Speedster di pameran JVWF 2022

Setelah lama tidak mengalami pembaruan, pada tahun 1998 VW Beetle ini dirombak besar-besaran; mesin menjadi 2.0 liter dengan 4 silinder menghasilkan tenaga 115 daya kuda. Tipe ini lebih dikenal dengan nama New Beetle.

Masuk era 2018, Volkswagen mengumumkan bakal membuat Beetle Final Edition, sekaligus menjadi tanda bahwa Beetle sudah tidak akan diproduksi lagi setelah mengalami penurunan penjualan sejak 2013.

Perjalanan panjang tersebut membuat VW Kodok menjadi mobil yang banyak diburu oleh para penggemar. Mobil tua tersebut bisa saja dihargai cukup tinggi bila kondisinya masih bagus, terlebih lagi masih original.

Baca juga: Biaya Restorasi VW Kodok dan Porsche 356 Tembus Setengah Miliar Rupiah

Porsche 550 Spyder di JVWF 2022Erwin Setiawan Porsche 550 Spyder di JVWF 2022

Sementara di pasaran, mobil ini sudah banyak yang mengalami restorasi sehingga membuat VW Kodok terlihat lebih segar meski sudah berusia tua, atau pun dijual dengan kondisi apa adanya sehingga bisa dijadikan bahan restorasi mobil klasik.

Berdasarkan pantauan Kompas.com Sabtu (23/7/2022) di berbagai bursa mobil bekas daring, berikut daftar harga VW Kodok;

VW Kodok 1.3 MT 1976, Rp 50 juta
VW Kodok 1.2 MT 1974, Rp 54 juta
VW Kodok 1.6 MT 1971, Rp 75 juta
VW Kodok 1.4 MT 1974, Rp 85 juta
VW Kodok 1.2 MT 1973, Rp 88 juta
VW Kodok 1.2 MT 1971 Rp 120 juta
VW Kodok 1.3 MT 1971, Rp 125 juta
VW Kodok 1.2 MT 1974, Rp 129 juta
VW Kodok 1.2 MT 1964, Rp 175 juta
VW Kodok 1.6 MT 1958, Rp 285 juta
VW Kodok 1.2 MT 1963, Rp 350 juta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com