JAKARTA, KOMPAS.com – Merek mobil asal Amerika Serikat, Ford Motor, bersama penambang nikel Vale Indonesia, serta Zhejiang Huayou Cobalt China menandatangani nota kerja sama yang tidak mengikat untuk membangun pabrik di Indonesia.
Dilansir dari Reuters (22/7/2022), perusahaan berencana menjalin kemitraan untuk membangun pabrik yang memproduksi 120.000 ton per tahun, endapan hidroksida campuran.
Bahan yang diekstraksi dari bijih nikel ini akan digunakan sebagai komponen dalam baterai untuk kendaraan listrik. Sementara proyek ini diharapkan akan selesai pada tahun 2025.
Baca juga: Generasi Kelima Suzuki Grand Vitara Resmi Meluncur Bermesin Hybrid
Vale mengatakan kemitraan baru dengan Ford akan dibangun berdasarkan perjanjian kerangka kerja dengan Huayou, yang ditandatangani pada bulan April.
Berdasarkan perjanjian April lalu, Huayou akan mengembangkan proyek di Sulawesi Tenggara dan Vale akan memiliki hak untuk mengakuisisi hingga 30 persen saham dalam proyek tersebut.
"Hubungan tiga arah ini adalah cara kreatif untuk mengamankan nikel yang dibutuhkan Ford untuk membantu memberikan jutaan EV bagi pelanggan kami dan menjaga tujuan lingkungan, sosial, dan tata kelola kami di depan dan di tengah dalam proses," ujar Lisa Drake, Ford’s Vice President of EV Industrialization, dalam pernyataan itu.
Baca juga: Hyundai Siapkan Mobil Listrik Rp 300 Jutaan
Seperti diketahui, Indonesia berencana memanfaatkan cadangan nikelnya untuk menarik investasi dalam pemrosesan logam, produksi bahan baterai EV dan membangun EV di darat
Adapun pemerintah mulai tahun 2020 melarang ekspor bijih nikel yang belum diproses, untuk memastikan pasokan bagi investor yang ada dan calon investor.
“Kemitraan dengan Ford dan PT Vale ini tidak hanya akan memberikan pasokan yang stabil dan berkelanjutan bagi pelanggan kami, tetapi juga akan menguntungkan industri EV yang semakin kuat dan ekonomi Indonesia,” kata Executive Vice Chairman Huayou George Q. Fang, dalam pernyataannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.