Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Pelihara Ford Everest Lawas, Simak Salah Satu Penyakitnya

Kompas.com - 02/07/2022, 11:02 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Meminang Ford Everest di pasar mobil bekas bisa jadi alternatif konsumen yang lagi mencari SUV. Berbekal mesin diesel turbo 2.500 cc, daya angkut 7 penumpang, membuat mobil lawas ini cukup menarik minat konsumen.

Tapi, bicara mobil bekas tentu harus menyiapkan biaya ekstra untuk perawatan. Bagi yang berminat memelihara Ford Everest yang mulai diluncurkan 2003 lalu, ada hal yang perlu diperhatikan.

Agung Prastowo Kepala Bengkel Mandiri Jaya Motor (Ford Kudus) mengatakan, soal durabilitas Everest tidak perlu diragukan. Tapi, ada komponen yang harus diperhatikan kalau usia mobil sudah lebih dari 5 tahun, yaitu kaki-kaki. 

Baca juga: 3 Fungsi Oli Mesin, Pembersih, Perekat, dan Pendingin

"Komponen steering tie rod, long tie rod, ball joint bisa ikut oblak karena goncangan tidak bisa diredam," ujar Agung kepada Kompas.com, Jumat (1/7/2022). 

Namun, Agung menjelaskan, ciri-ciri spesifik kerusakan komponen suspensi umumnya ialah kabin bergetar berlebihan jika jalanan bergelombang. 

Pergantian shockbreaker mobil bagian depanDicky Aditya Wijaya Pergantian shockbreaker mobil bagian depan

"Jika jeli merasakan ayunan suspensi mobil,  bantingan di jalanan berlubang bila benar-benar dihitung jumlah ayunan naik turun lebih banyak ketimbang suspensi normal," ucapnya. 

Dia menambahkan, ciri fisik kerusakan suspensi juga bisa dilihat dari rembesan oli pada bagian luar suspensi.  

"Ciri suspensi lemah terlihat rembesan oli dan bila sudah cukup parah, (kembangan) ban termakan sebelah," kata Agung, menambahkan. 

Agung merinci, untuk biaya perbaikan suspensi bagian depan dengan pergantian shockbreaker baru biasanya dikenakan biaya Rp 1.600.000 per set. 

"Harga shockbreaker Ford everest depan sepasang sekitar Rp. 1.600.000,  sedikit beda kalau set untuk belakang per pasang Rp 1.000.000, belum biaya termasuk pasang," ucap Agung. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com