SEMARANG, KOMPAS.com - Kasus mobil mendadak mati saat melewati pelintasan rel kereta api banyak terjadi akhir-akhir ini. Bahkan sampai ada yang menyebabkan kecekalaan fatal.
Tak jarang, gagal fungsi sistem kelistrikan mobil karena dianggap adanya pengaruh medan magnet yang jadi salah satu penyebabnya.
Lalu, benarkah medan magnet di sekitar perlintasan KA bisa menyebabkan mesin mobil mati mendadak?
Baca juga: Tidak Sempat ke Samsat, Begini Cara Blokir STNK Online
Menjawab hal ini, Kepala Bengkel Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto mengatakan, medan magnet di akibatkan oleh arus listrik yang dihasilkan Kereta Api dapat membuat mesin mobil mati.
Sebelumnya, medan elektromagnetik yang besar memancarkan gelombang transversal arus DC yang bertolak belakang dengan kelistrikan mobil.
"Medan magnet membuat sistem kelistrikan benda lain mati. Kemudian, Electronic Control Unit (ECU) yang mengatur supplay arus listrik dan pengaturan mesin mobil berhenti bekerja, akhirnya mobil macet di tengah rel," ucapnya kepada Kompas.com, belum lama ini.
Baca juga: Cegah Kecelakaan, Ini Cara Aman Mengendarai Mobil di Musim Hujan
Satu lagi, kata dia, mesin mobil mati sendiri ketika melewati perlintasan KA bisa disebabkan kelalaian pengemudi tak memindahkan posisi tuas gigi transmisi ke putaran lebih rendah.
"Mesin mobil mati pas melintasi rel kereta api juga bisa terjadi karena pengendara mobil tidak memindahkan gigi mesin ke putaran yang lebih rendah, pada putaran mesin rendah dinamo dan koil bisa mati akibat medan magnet dari lokomotif," katanya.
Senada, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, psikologis pengemudi yang gugup dan panik membuat kehilangan konsentrasi dan tidak bisa berpikir jernih.
"Berhenti di antara rel, ada rasa was was dan khawatir kereta akan lewat. Apalagi ketika dikagetkan suara sirine, biasanya pengemudi mengalami panik berujung salah dalam operasional dan membuat mesin mati,” katanya.
Baca juga: Bahaya Nyata Perlintasan Kereta Api tanpa Palang Pintu
Dia juga mengatakan, ada waktu aman 10 sampai 20 detik untuk melakukan evakuasi penumpang keluar kabin.
“Namun, apabila hal itu tidak berhasil dilakukan dan mesin tetap tidak bisa hidup juga, maka pengemudi sebaiknya segera tinggalkan kendaraan tersebut,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.