Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Pria Lebih Jago Mengemudikan Mobil dari Wanita?

Kompas.com - 18/07/2022, 13:12 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Aditya Maulana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Mengendarai mobil kini menjadi aktivitas yang dapat dilakukan pria atau wanita. Namun, pengemudi pria atau perempuan memiliki gaya berkendara berbeda satu sama lain.

Lalu, jika dari kemampuan mengendarai mobil yang lebih unggul pria atau wanita ?

Biasanya, pengendara perempuan identik dengan gaya mengemudi labil, ugal-ugalan, asal belok, membingungkan pengendara di belakang atau mengerem mendadak.

Baca juga: Pengemudi Wanita, Jangan Biasakan Mengemudi Pakai Sepatu Hak Tinggi

Padahal, tindakan spontan yang kerap dilakukan pengemudi wanita karena faktor bawaan alamiah.  Wanita mudah terdistraksi dengan sesuatu hal, alhasil karena panik dapat menyebabkan mereka berkendara apa adanya.

"Lebih kepada faktor bawaan, mudah terdistraksi dengan kondisi, panikan, bingung, atau mungkin faktor menstruasi yang membuat emosi tidak stabil," ujar Marcell Kurniawan, Trainer The Real Driving Center (RDC) di Jakarta beberapa waktu lalu.

Lebih dari itu, Marcell mengungkapkan, perempuan sebenarnya lebih memiliki karakter lebih baik dibanding pria, punya determinasi kuat, durability, punya rencana yang panjang berkendara. Akan tetapi, masalah fokus dan mudah tegang adalah masalah terbesar pengemudi wanita.

ilustrasi mengangkat telfon saat menyetir mobil janlika putri ilustrasi mengangkat telfon saat menyetir mobil

"Jika para perempuan bisa lebih fokus, kualitas berkendara para perempuan bisa melebihi para pria. Hanya saja cukup susah untuk membuat perempuan fokus berkendara," kata Marcell.

Baca juga: Alasan Kenapa Dilarang Mengecas Power Bank di Kabin Bus

Sementara itu, pada salah satu penelitian yang diungkapkan oleh perusahaan data controller Confused.com mengatakan bahwa pengemudi wanita lebih baik dibanding dengan laki-laki, ketika berada di jalan raya.

Mengutip laporan Autoevolution.com, Senin (18/7/2021), hasil studi berdasarkan olahan data dari Kementerian Kehakiman Inggris, sampai pada kesimpulan tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com