Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Benar, Ban Belakang Motor Lebih Cepat Botak dari Depan?

Kompas.com - 30/06/2022, 11:22 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comBan belakang sepeda motor apabila diperhatikan bakal lebih cepat botak atau aus kembangannya daripada depan. Rupanya ada alasan teknis di baliknya dan mengapa hal itu bisa terjadi.

Jimmy Handoyo, Technical Service & Development Department Head PT Suryaraya Rubberindo Industries (FDR Tire) mengatakan, kondisi ini terjadi natural lantaran motor menggunakan penggerak roda belakang.

“Biasanya memang lebih cepat habis. Karena perputaran roda belakang itu lebih ekstra, dibandingkan roda depan,” ucap Jimmy, saat ditemui di Jakarta belum lama ini.

Baca juga: Tilang Kamera Ponsel Mulai Berlaku di Jateng, Sumut, dan Sumsel

postur boncengan yang sempurnaAstra Motor Jateng postur boncengan yang sempurna

“Kemudian beban, mungkin awalnya motor itu seimbang. Tapi ketika jalan atau berboncengan, beban akan berpindah ke belakang. Maka ban belakang bakal bekerja lebih keras,” kata dia.

Menurutnya, tidak ada waktu yang pasti kapan ban bakal aus. Namun biasanya penggantian ban bergantung dari gaya berkendara.

“Rata-rata bisa satu banding dua. Misal dua kali ganti ban belakang, lalu baru satu kali ganti ban depan. Atau bisa juga satu banding tiga. Itu juga tergantung dari pemakaian sama gaya berkendara,” ucap Jimmy.

Baca juga: Daftar Mobil yang Bakal Dilarang Pakai Pertalite

Jimmy juga mengatakan, apabila pengendara lebih sering melakukan stop and go, mungkin ban motor bakal lebih cepat habis di belakangnya. Karena saat melakukan itu, berarti pengendara kerap kali melakukan pengereman.

“Apalagi kalau sering lakukan pengereman yang mepet, itu akan memakan ban. Karena gaya berkendara sangat mempengaruhi,” kata Jimmy.

“Tapi ketika kita bisa mengantisipasi pengereman, dari jauh sudah pelan, itu akan lebih irit ban. Karena ketika ngerem, bakal ada karet yang menggigit aspal. Dengan begitu, gesekan yang kecil bikin ban lebih awet,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com