JAKARTA, KOMPAS.com – Penjualan ban mulai meraih capaian positif pada semester pertama 2022. Peningkatannya diklaim sejalan dengan bertambahnya pasar sepeda motor, khususnya untuk tipe skutik.
PT Suryaraya Rubberindo Industries (SRI) selaku produsen ban FDR bahkan berencana memperluas pasar ekspor, terutama di kawasan Asia Tenggara.
“Kami ada ekspor ban, ke Malaysia dan Filipina. Tipe bannya sama dengan kita, karena cenderung marketnya hampir sama dengan di Indonesia,” ujar Zandhy Utama, FDR Division Head PT SRI, di Jakarta (25/6/2022).
Baca juga: Mulai 1 Juli, Beli Pertalite dan Solar Wajib Daftar Dulu
“Ekspor oke, sejauh ini bagus. Targetnya pasar Asia Tenggara, Thailand masih kami pelajari buat mau masuk ke sana,” kata dia.
Zandhy juga mengatakan, rencana memperluas ekspor ini sejalan dengan langkah perusahaan dalam memaksimalkan kapasitas produksi yang mencapai puluhan juta unit.
“Kapasitas produksi itu so far kami sudah mencapai mungkin puluhan juta setahun, di atas 30 jutaan. Itu untuk semua, Federal dan FDR,” ucap Zandhy.
Baca juga: Update Wajib Punya BPJS Kesehatan untuk Urus Perpanjangan STNK
Meski begitu, Zandhy mengakui bahwa produksi ban saat ini masih punya beberapa kendala. Namun demikian, ia memastikan belum ada kenaikan harga yang terjadi saat ini.
“So far memang kami lagi ada kendala di material. Karena sekarang material lagi susah juga, karena urusan global juga, jadi pasti berdampak,” kata Zandhy.
“Terkait dengan pengadaan dan harga-harganya ini. Itu yang kami semua coba redam, supaya kami tetap bisa berproduksi, bisa untuk men-support kebutuhan nasional. Tapi stok aman, produksi ban sekarang ini masih lancar,” ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.