Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Tekanan Udara Ban Motor Harus Dikurangi Saat Hujan?

Kompas.com - 26/06/2022, 14:21 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Cuaca hujan masih sering terjadi pada pertengahan tahun ini. Pengendara sepeda motor wajib mengantisipasi berbagai kemungkinan, salah satunya dengan mengecek tekanan angin ban.

Banyak yang bilang, saat melewati hujan, tekanan angin ban motor harus dikurangi agar traksi ban lebih maksimal. Tapi benarkah anggapan tersebut?

“Sebenarnya itu mitos, jadi harusnya tekanan angin disesuaikan dengan standar ban,” ucap Jimmy Handoyo, Technical Service & Development Department Head PT Suryaraya Rubberindo Industries (FDR Tire), saat ditemui di Jakarta (25/6/2022).

Baca juga: Bapenda Jabar Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan, Catat Jadwal dan Ketentuannya

“Bisa dilihat di dinding ban, kalau ban reguler biasanya di depan 29 psi dan di belakang 33 psi, plus minus dua,” kata dia.

Jimmy juga mengatakan, di beberapa sepeda motor terdapat tire placard, yakni sebuah stiker panduan pengisian tekanan angin ban.

Pengendara bisa menyesuaikan dengan petunjuk tersebut. Jadi ketika hujan, tidak perlu dikurangi atau ditambahkan.

Baca juga: Hasil Kualifikasi MotoGP Belanda 2022, Bagnaia Pole Position

“Karena pada saat dikurangi, daya cengkeram di aspal bakal berkurang. Di mana permukaan ban justru lebih licin, karena grip berkurang,” ujar Jimmy.

Sementara untuk beberapa jenis motor, memang ada yang harus dikurangi tekanan anginnya saat melewati jalan tertentu.

Baca juga: Usai Diperiksa Kejagung, Ahok: Saya Juga Kaget, Kok Gila Juga

“Kalau untuk motor trail yang harus dikurangi itu, penggunaannya beda lagi. Untuk medan tanah, batu, memang seperti itu untuk menambah traksi di medan offroad. Tipe bannya pun beda dengan motor jalan raya,” kata Jimmy.

“Sementara kalau dipakai secara reguler di aspal, memang harus sesuai standar. Di mana ban jalan raya punya alur ban yang berfungsi untuk jalur air. Sehingga kalau untuk berkendara normal sebetulnya tidak perlu,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
banyak mitos berkembang yg justru membahayakan
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Ironis Jalan Layang Tol MBZ Dikorupsi hingga Tak Bisa Dilewati Tronton, Pelakunya Cuma Dihukum 4 Tahun

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Jadikan Ramadhan Makin Seru, Segera Persiapkan Jadwal Imsakiyah dan Kebutuhan Lain Berikut

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Otomotif

Alasan kenapa Bus Sugeng Rahayu Selalu Kebut-kebutan

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Polisi Gali Motif Eks Kapolres Ngada Cabuli Anak dan Jual Videonya ke Situs Australia

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

Samsung Galaxy A56 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Gugat UU Hak Cipta, Ariel dkk Minta Boleh Nyanyikan Lagu Tanpa Izin Pencipta Asal Bayar Royalti

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Mau Puasa dengan Tenang? Pastikan Jadwal Imsakiyah dan Kebutuhan Ramadhan Lain Sudah Siap

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Usai Diperiksa Kejagung, Ahok: Saya Juga Kaget, Kok Gila Juga

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

Grab Umumkan THR Ojol untuk Mitra Pengemudi

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Dedi Mulyadi Menangis, Hampir Resmikan Eiger Adventure Land yang Kini Disegel

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Kapolres Ngada Bayar Rp 3 Juta untuk Berhubungan Intim dengan Anak 6 Tahun di Hotel Kupang

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Eiger Adventure Land: Ekowisata Jembatan Gantung Terpanjang di Dunia Kini Diminta Dibongkar

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Link Live Streaming Semen Padang vs Persib Bandung di Liga 1, Prediksi, H2H, dan Klasemen

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Korban Pertamax Campur Air Diganti Rugi Rp 1 Juta, SPBU Minta Videonya Dihapus

api-1 . POPULAR-INDEX


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau