NEW DELHI, KOMPAS.com - Tampilan Royal Enfield Continental GT berubah drastis di tangan bengkel asal India, Greasehouse Customs dan indiMotard yang mengubahnya jadi motor balap zaman dulu.
Ubaha paling terlihat ialah pemakaian fairing depan ekstra besar yang sering disebut dustbin fairing. Jenis fairing ini jamak digunakan di awal-awal grand prix atau balap motor.
Dustbin fairing diyakini dapat membelah angin, namun dekade kemudian janis fairing ini ditanggalkan karena kurang ergonomis. Di arena balap penggunaannya resmi dilarang pada 1958.
Baca juga: Imbas Kemacetan, Ada Contraflow di Tol Jagorawi Arah Sukabumi
Continental GT diubah jadi motor balap zaman dulu. Meski demikian fairing-nya tetap dibuat dengan cita rasa baru dengan skema yang lebih estetik.
Bagian depan yang membulat memiliki mirip dengan hidung pesawat, kapal selam, dan bahkan kereta peluru Jepang. Di bagian sampingnya diberikan insang hiu agar agresif.
Tangki standar dibandi pakai model yang memanjang. KJok pakai model single seater, dan dipermanis dengan buntut belakang model buntut tawon.
Setang merunduk untk mengejar proporsi motor balap. Suspensi belakang dari YSS, dan pelek warna emas dengan model jari-jari agar terkesan klasik.
Baca juga: Catat, Ini Jadwal Pemberlakuan One Way dan Ganjil Genap Selama Arus Balik Lebaran 2022
Mengutip Rushlane, motor kemudian dicat warna hitam, dan dibagian tengahnya diberi grafis papan catur hitam putih.
Untuk mengimbangi bentuk depan yang besar, mesinnya diupgrade dengan injektor yang lebih besar, kepala silinder yang dimodifikasi dan penggunaan piston kompresi tinggi dari S&S Cycle.
Hasilnya mesin standar yang hanya menghasilkan 47 tk kini membengkak jadi 62,2 tk. Bobotnya pun hanya170 kg, lebih ringan dari Continental GT sebesar 202 kg.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.