Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diprediksi Macet Parah, Ini Saran Jokowi bagi Pemudik

Kompas.com - 19/04/2022, 08:22 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah masyarakat yang melakukan perjalanan mudik Lebaran 2022 via jalur darat menggunakan kendaraan pribadi, baik mobil maupun sepeda motor, diperkirakan bakal membeludak.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, diprediksi ada 23 juta mobil dan 17 juta sepeda motor yang akan digunakan masayarakat untuk pulang kampung.

Karena itu, sejumlah jalur mudik pun berpotensi bakal mengalami kemacetan imbas tingginya volume kendaraan.

Baca juga: Jalur Darat Diprediksi Membeludak, Hindari Mudik pada 28-29 April 2022


"Dari survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub) didapatkan hasil bahwa akan ada 23 juta mobil dan 17 juta sepeda motor yang akan digunakan oleh para pemudik, ini adalah jumlah yang sangat besar, dan diperkirakan akan terjadi kemacetan parah," ujar Jokowi dalam keterangan video pada kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (18/4/2022).

Agar tak terjebak kemacetan, Jokowi meminta masyarakat melakukan perjalanan dengan menghindari puncak arus mudik yang diperkirakan bakal terjadi selama tiga hari, yakni dari 28-30 April 2022.

Sementara itu, guna mengantisipasi potensi kepadatan dan kemacetan lalu lintas saat mudik, Jokowi menjelaskan, pemerintah sudah menyiapkan serangkaian rekayasa lalu lintas.

Baca juga: Mudik Pakai Mobil Listrik, PLN Sediakan 267 Charging Station

Terkait sejumlah rekayasa lalu lintas yang dimaksud, sebelumnya sudah diungkapkan oleh Korlantas Polri dan Kemenhub.

Pertama, menerapkan skema pembatasan kendaraan dengan ganjil genap, lalu pemberlakuan one way atau satu arah, serta larangan truk melintas di jalan tol selama arus mudik dan balik Lebaran 2022.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Joko Widodo (@jokowi)

"Untuk itu, saya mengajak masyarakat mudik lebih awal, tentu saja menyesuaikan dengan jatah libur dari tempat bekerja. Jangan lupa untuk tetap mematuhi protokol kesehatan," ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau