Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toyota Dorong Mesin Hidrogen Murni Jadi Alternatif Mobil Listrik

Kompas.com - 06/04/2022, 08:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota mengikutsertakan tiga kendaraan rendah emisi pada ajang ENEOS Super Taikyu Series 2022 Powered by Hankook yang terdiri dari satu mobil berkarbon netral dan dua kendaraan hidrogen.

Produsen otomotif terbesar Jepang ini menunjukkan keseriusannya mendorong mesin hidrogen murni dan bahan bakar nabati lain, sebagai alternatif mobil listrik berbasis baterai. Tujuannya sama, yaitu menciptakan produk otomotif kabon netral, sekaligus jadi opsi bagi konsumen di dunia.

CEO Toyota Motor Corporation Akio Toyoda menyebutkan bahwa kendaraan berkarbon netral diwakilkan oleh GR86 CBF Concept, sementara itu untuk mobil hidrogennya melalui model Corolla.

"Era netralitas karbon pada kendaraan bermotor itu hanya akan terwujud dengan partisipasi seluruh warga dan industri," katanya dalam siaran YouTube, Jumat (1/4/2022).

Baca juga: Begini Cara Mengecek E-Tilang di Jalan Tol Pake Ponsel

Toyota Kijang Innova EV ConceptDOK. TAM Toyota Kijang Innova EV Concept

"Ini bukan sesuatu yang bisa dengan cepat diwujudkan dengan membuat beberapa regulasi alias peraturan, menetapkan target, persiapan pada sisi manufaktur," lanjut Akio.

Sehingga dengan mengenalkan kendaraan rendah emisi di ajang balap, harapannya pandangan masyarakat atas mobil berkarbon netral dan hidrogen semakin maju.

Serta, diharapkan juga masyarakat dapat menikmati perkembangan atas teknologi pada industri otomotif dunia dengan sajian yang menarik seperti adu kecepatan dan balap ketahanan.

Pasalnya, penggunaan mobil bermesin hidrogen masih diragukan karena pengisian daya yang masih cenderung memakan waktu dan terbatasnya jarak tempuh kendaraan.

Baca juga: Motorhome Basis Double Cabin, Menyasar Buat Siapa?

Press Conference ENEOS Super Taikyu Series 2022, Jumat (1/4/2022)dok.TMC Press Conference ENEOS Super Taikyu Series 2022, Jumat (1/4/2022)

"Pada seri (balapan) di Fuji, mesin hidrogen membutuhkan waktu sekitar lima menit untuk diisi ulang. Tapi sekarang turun menjadi satu setengah menit saja," kata Akio.

"Saat di Fuji pula, kendaraan hidrogen berada di kelas ST-5 yakni kelas paling rendah pada ajang balap terkait. Namun saat melaju di Okayama, kita naik level menjadi ST-4 class," tambah dia.

Maka ia percaya bahwa ajang balap juga bisa menjadi instrumen untuk mengenalkan dan mengembangkan teknologi kendaraan rendah emisi, terkhusus mobil hidrogen.

"Seperti yang saya katakan tadi, hanya gairah dan tindakan yang bertujuan yang akan mengubah masa depan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau