MANDALIKA, KOMPAS.com – BMKG memprediksi cuaca di Mandalika menjelang dan saat acara MotoGP dimulai akan cerah berawan dan hujan sedang.
Meski begitu, dari pantauan awak redaksi Kompas.com yang bertugas di lapangan, kabarnya cuaca di sekitar Sirkuit Mandalika cenderung panas dan sempat gerimis.
Kabarnya seorang pawang hujan bernama Mbak Rara, melakukan modifikasi cuaca agar hujan deras tidak turun di Sirkuit Mandalika.
Baca juga: Cerita Pawang Hujan Sirkuit Mandalika, Bukan buat Usir Hujan tapi Datangkan Hujan
@rekenartine #Pawanghujan#Mandalika ? suara asli - Rekenartine
“Itu benar saya bisa menggerakkan awan dan lembab. Nah hari ini supaya pebalap nyaman, itu diminta untuk sedikit gerimis. Jadi saya support semua untuk bisa berjalan baik,” ujar Mbak Rara, dilansir dari TikTok @rekenartine (20/3/2022).
“Nah kalau panggil panas itu beda, kalau panggil hujan itu di sini harus ada es batu (sambil menunjuk lokasi). Di sini tadi dikasih es batu, dibikin kolam ada airnya dan ada sesajennya,” kata dia.
Keberhasilan modifikasi cuaca ini turut dikonfirmasi netizen asal Lombok pemilik TikTok @cuackh pada kesempatan yang sama.
Baca juga: Cara Unik Pebalap Atasi Cuaca Panas Sirkuit Mandalika
@cuackhPercaya tidak percaya ini real,hanya warga lombok utara yang merasakan hujan yang tiada henti,semenjak dimulainya moto gp
? DARI YANG MUDA X ANJAY - dif
“Semenjak dimulainya MotoGP di Sirkuit Mandalika, Lombok Utara diguyur hujan deras yang tiada henti, sementara cuaca di Sirkuit Mandalika sangat panas,” tulis keterangan pada videonya.
“Usut punya usut pawang hujan Mandalika lah biang keroknya. Jadi ini acara resepsi di Lombok Utara juga memakai pawang hujan. Namun pengakuan pawangnya, “Saya kalah dengan pawang hujan Mandalika”,” ujar dia.
Koordinator Sirkuit Mandalika dari Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Denny Pribadi, mengakui ada pawang hujan yang bertugas di sekitar lokasi sirkuit.
Baca juga: Jangan Sampai Ketinggalan, Ini Jadwal Balap MotoGP Mandalika 2022
"Pawang hujannya namanya Mbak Rara, mungkin kaya Dorna di luar negeri kayanya tidak pakai seperti ini. Percaya tidak percaya itu terjadi, mungkin di Amerika, Spanyol, Italia, tidak ada seperti ini jampi-jampi pakai kembang, kemenyan, ya itulah Indonesia," ucap Denny, pada Sabtu (19/3/2022).
Denny juga mengatakan, banyak orang Dorna yang melihat aksi pawang hujan yang berkeliling sekitar sirkuit dan hal itu justru menarik.
"Pawang hujan memang identik mengusir hujan atau memindahkan hujan. Padahal kita juga perlu hujan juga supaya trek dingin dan tidak panas," kata Denny.
"Udaranya seperti ini kan enak sekali, mendung tapi tidak selalu panas dan tidak juga hujan," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.