JAKARTA, KOMPAS.com – Penjualan sepeda motor baru secara nasional pada 2021 menyentuh angka 5 juta unit, tepatnya 5.057.516 unit. Jumlah tersebut naik 38 persen ketimbang 2020, sebanyak 3.660.616 unit.
Jika dirinci, Honda jadi merek dengan penjualan sepeda motor terlaris pada sepanjang tahun lalu. Honda tercatat sukses membukukan penjualan sebanyak 3.928.788 unit.
Adapun merek sepeda motor terlaris kedua diraih oleh Yamaha. Merek berlogo tiga garpu tala ini meraih penjualan sepeda motor sebanyak 1.063.866 unit.
Baca juga: Alasan Kenapa Tenaga Honda Vario 160 Beda dengan PCX 160
Melihat pertumbuhan pasar, Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (AISI) memberi target penjualan sepeda motor pada tahun 2022 ini sebanyak 5,1 juta sampai 5,4 juta unit.
Lantas, dengan meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia karena varian baru Omicron, apakah bakal merevisi target penjualan pabrikan sepeda motor?
Antonius Widiantoro, Manager Public Relation, YRA & Community PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), mengatakan, pihaknya optimistis peningkatan Covid-19 di Tanah Air tidak berdampak pada penjualan motor.
Baca juga: Sopir Truk Diancam Pistol dan Tongkat di Tol Cikampek, Ini Kata Polisi
“Target penjualan kan tidak diubah, kami tetap optimis bisa capai target. Kami hanya bisa berharap supaya ini cepat lewat, cepat berlalu,” ujar Anton, saat ditemui di Bogor (3/2/2022).
“Tapi memang kalau lihat sekarang, walaupun tingkat penyebaran lebih cepat, tapi dampak yang ditimbulkan kan lebih rendah dibandingkan yang varian Delta kemarin. Jadi mudah-mudahan recovery-nya lebih cepat. Saya kira kami bisa terus gas lagi,” kata dia.
Anton juga mengatakan, peningkatan varian Omicron belum mengubah kebiasaan orang-orang untuk beraktivitas. Selama aktivitas masih berjalan normal, maka permintaan sepeda motor masih tetap ada.
Baca juga: Saat Beli BBM, Lebih Baik Pakai Hitungan Liter atau Rupiah?
“Sejauh ini masih normal-normal saja, karena mungkin aktivitas dari warga juga masih tetap, walaupun dikurangi sekarang, kemudian level PPKM di tiap daerah kan masing-masing berbeda,” ucap Anton.
“Tapi saya pikir bukan karena kita sudah enggak peduli. Masyarakat sudah lebih siap, sudah lebih tahu apa yang harus dia lakukan. Pencegahan dan pengobatannya. Harapannya mereka bisa tetap beraktivitas seperti biasa,” ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.