JAKARTA, KOMPAS.com - Ada anggapan di sebagian masyarakat yang menyebutkan kalau bisa mengendarai mobil manual pasti bisa mengemudi mobil dengan transmisi otomatis.
Secara teori, mengoperasikan mobil matik memang lebih mudah dibanding mobil manual. Tapi, jangan juga anggap sepele, karena tetap ada ancaman bahaya jika tidak paham karakteristiknya.
Tetap butuh penyesuaian dan pengetahuan lagi soal mobil matik, agar berkendara lebih aman.
Jangan sampai malah terjadi insiden seperti dialami oleh pengemudi wanita di Jalan Karya Jaya, Kelurahan Pangkalan Mansyur, Kecamatan Medan Johor, Medan Sumatera Utara, Rabu (2/2/2022).
Baca juga: Kenapa Mobil Matik Masih Bisa Maju Sedikit Saat Tuas Sudah di P?
Berdasarkan informasi Kompas.com, pengemudi wanita tersebut diduga tidak terbiasa mengemudi mobil matik. Alhasil, mobil yang dikemudikan menyeruduk beberapa pengendara motor yang berada di depannya. Bahkan sampai menewaskan satu orang.
Training Director The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan mengatakan, pengemudi wajib kompeten terhadap mobil yang akan dikendarainya.
“Dia harus berlatih terlebih dahulu bagaimana skill knowledge dan attitude saat mengemudikan mobil matik. Dengan begitu maka kesalahan-kesalahan kecil yang bisa berakibat fatal bisa dihindari. Seperti, salah menginjak pedal (gas dan rem),” ujar Marcell, kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Marcell melanjutkan, tidak sedikit anggapan yang mengatakan kalau sudah bisa mengendarai mobil manual pasti bisa mengendarai mobil matik, oleh sebab itu banyak pengemudi mobil matik yang menganggap enteng.
“Masalah kebiasaan wajib ini harus diberikan waktu adaptasi yang cukup sehingga memori otot manusia bisa terbiasa mengemudi mobil mati,” ucap Marcell.
Oleh sebab itu, menurut Marcell, perlu adanya pelatihan untuk membiasakan diri ketika mengemudikan mobil dengan transmisi otomatis.
Training Director Safety Defensive Consultant Sony Susmana menambahkan, kejadian mobil matik menyeruduk banyak disebabkan karena pengemudi gagal operasional.
“Pengemudi pemula belum paham dan terampil dalam melakukan SOP yang benar, ini sepele tapi berbahaya. Salah injak gas yang harusnya rem tidak boleh terjadi,” ucap Sony.
Baca juga: Bahaya Isi Ulang Pakai Air Aki Botol Tutup Merah
Sony menambahkan, sebaiknya pengemudi pemula yang baru mengendarai mobil matik tidak serta merta turun ke jalan raya, sebelum yang bersangkutan memang sudah layak. Sebab, jika hal ini dibiarkan akan sangat berbahaya dan bisa saja fatal hingga menyebabkan korban jiwa.
“Standar mengemudi itu bukan bisa, tapi harus paham dan mampu. Pengemudi harus mempelajari dari A sampai Z tentang operasional yang aman,” kata Sony.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.