MISANO, KOMPAS.com - Jelang pensiun Valentino Rossi mulai buka suara soal kondisi motor Yamaha M1 beberapa tahun terakhir yang menurutnya kesulitan menyamai pabrikan lain.
Ada dua alasan utama yaitu ban dan elektronik. Sebelum memakai Michelin MotoGP memakai ban Bridgestone. Kemudian lainnya yaitu kontrol unit elektornik dari Magneti Marelli.
Baca juga: Estimasi Konsumsi BBM Raize GR Sport TSS di Dalam Kota
Sejak 2016 MotoGP mengadopsi ECU standar untuk semua motor. Yamaha seperti pabrikan lain, sebelumnya menggunakan unit kontrol produksinya sendiri.
Perubahan itu menyebabkan beberapa masalah yang membuat performa M1 sedikit berkurang, di satu sisi Yamaha tidak langsung beradaptasi dengan hal baru, butuh waktu.
Pebalap Italia itu menegaskan bahwa Yamaha lebih kuat sebelum perubahan ECU.
"Selama kami menggunakan elektronik Yamaha M1 adalah proyek yang sangat Jepang, semua insinyurnya adalah orang Jepang," kata Rossi mengutip Tuttomotoriweb.it, Sabtu (30/10/2021).
"Kami mengalami masalah dalam menggunakan unit kontrol Magneti Marelli secara maksimal. Motor mengambil langkah mundur yang besar ketika kami harus menggunakannya," ungkapnya.
Baca juga: Gabungkan Bukti Lulus Uji Emisi dengan STNK
Rossi menambahkan, salah satu faktornya ialah karena Yamaha tidak mempekerjakan personel Italia dari Magneti Marelli, tidak seperti Ducati dan Honda.
"Semua pabrikan lain memiliki pendekatan yang lebih mirip dengan Formula 1. Ya, mereka terbuka dan memiliki mempekerjakan banyak insinyur Italia. Di Yamaha, orang-orangnya kurang lebih sama," katanya.
Juara dunia sembilan kali itu percaya bahwa elektronik adalah masalah yang dihadapi M1 dalam menghadapi trek dengan kondisi campuran basah dan kering.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.