Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Inspeksi Awal Ban Mobil Sebelum Melakukan Perjalanan

Kompas.com - 24/10/2021, 15:21 WIB
Arif Nugrahadi,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai pemilik kendaraan, pemeriksaan terhadap kondisi mobil merupakan hal yang sangat penting demi menunjang keselamatan.

Salah satu pemeriksaan yang harus dilakukan adalah pemeriksaan terhadap ban terkait masalah safety driving di jalan.

Salah satu komponen penunjang keselamatan dalam berkendara yakni ban mobil. Selain menahan beban kendaraan, ban juga berpengaruh terhadap handling dan kenyamanan dalam berkendara.

Baca juga: Hasil Kualifikasi MotoGP Emilia Rogmana: Pecco Pertama, Quartararo Tercecer

Melihat pentingnya fungsi ban, maka ban juga harus dirawat dan dijaga kondisinya agar tetap prima. Pengecekan juga harus rutin dilakukan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, ada beberapa hal yang harus diperiksa untuk melihat kondisi ban sebelum melakukan perjalanan.

Ilustrasi cek tekanan udara pada ban mobilMICHELIN INDONESIA Ilustrasi cek tekanan udara pada ban mobil

"Yang namanya pre tire inspection atau pemeriksaaan kondisi ban tidak hanya cukup melihat ban tersebut atau ukuran anginnya secara visual tetapi betul-betul menggunakan alat ukur," kata Jusri kepada Kompas.com belum lama ini.

Pemeriksaan pertama yang perlu dilakukan yani tekanan udara ban. Jusri menjelaskan, tekanan udara pada ban sebaiknya diperiksa setiap dua minggu sekali untuk perjalanan dalam kota.

Baca juga: Mengemudi di Malam Hari Kenapa Lampu Kabin Perlu Dimatikan?

Namun jika mobil digunakan dalan jarak jauh atau mengangkut muatan, sebaiknya pemeriksaan tekanan udara dilakukan sebelum berangkat atau memulai perjalanan.

"Tekanan udara harus diisi dalam kondisi tekan ban yang dingin, atau setengah jam setelah dipakai. Karena pada saat kondisi ban panas akan ada suhu atau tekanan angin palsu (fake air)," ucap Jusri.

Pada saat mengisi tekanan udara, disarankan untuk menggunakan nitrogen. Hal ini dikarenakan nitrogen memiliki sifat yang lebih tahan terhadap panas dan tekanan yang diberikan cenderung lebih akurat dari udara biasa.

Ilustrasi membaca kode produksi ban mobil untuk mengetahui usia banGridOto.com Ilustrasi membaca kode produksi ban mobil untuk mengetahui usia ban

"Selain tekanan angin juga periksa fisik ban, periksa apakah ada objek yang menempel atau tidak, seperti batu kerikil atau objek tajam lainnya," kata Jusri.

Selain itu, pastikan juga kondisi fisik ban. Pastikan juga umur ban tidak lebih dari empat atau lima tahun.

Baca juga: Model Barunya Bocor, Bagimana Nasib Penjualan Avanza Lawas?

Alasannya, karena ban terbuat dari bahan karet, tentu saja akan ada batas waktu penggunaannya. Pengecekan kadaluarsa ban dapat dilihat pada bagian sisi dinding ban.

Kemudian pastikan juga grip ban masih bagus dan layak untuk melakukan perjalanan. Pemeriksaan dilakukan agar mobil tidak mengalami selip atau under control pada saat melakukan perjalanan terutama perjalanan jauh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau