Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai GPS Tracker Tapi Masih Kehilangan, Mesti Adu Cepat Sama Maling

Kompas.com - 22/10/2021, 10:42 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski sudah menggunakan pengunci tambahan tetap tidak menjamin kendaraan anti maling. Karena itu tak sedikit yang menambahkan fitur GPS Tracker.

Tujuannya ialah jika mobil atau motor berhasil digasak maling maka posisi kendaraan bisa terlacak. Kemudian mobil atau motor bisa kembali ke pemilik aslinya.

Baca juga: Servis AC Mobil, Jangan Tunggu Sampai Tidak Dingin

Contoh sukses GPS Tracker cukup sering ditemui. Salah satu yang paling baru ialah pelaku dihakimi massa setelah lokasinya berhasil dilacak korban berkat GPS yang dipasang di motor.

Ade Habibie, Chief of Media and Brand Activation PT Super Spring, penyedia GPS Tracking System, mengatakan, jika kendaraan berhasil terlacak maka korban mesti cepat bertindak.

"Untuk masalah keampuhan pencurian tergantung, kami sering menemukan bahwa konsumen kami terbantu di mana mobil dan motornya terlacak," kata Ade kepada Kompas.com, Kamis (21/10/2021).

Baca juga: Pedagang Musiman di Gilimanuk: Cari Uang Jangan Keterlaluan, Jangan Menindas Pemudik

"Tapi kadang seperti itu cepat-cepatan juga. Semisal motor ketika kita sudah sampai di sana, motornya sudah dipereteli, ada juga yang seperti itu," kata Ade.

Ade mengatakan, apakah GPS Tracker ampuh dalam pelacakan memang benar, tapi semua balik ke kemampuan sang maling mendeteksi apakah mobil atau motor curiannya dipasang GPS Tracker atau tidak.

"Dibilang efektif cukup efektif. Tapi itu semua kembali ke malingnya. Kadang ada maling yang canggih. Kalau maling yang canggih dia cepat pereteli dan nanti dia tahu ada GPS di mana," katanya.

Baca juga: Idul Fitri 2025 Tanggal Berapa? Ini Kata Muhammadiyah, NU, dan Pemerintah

"Jadi kalau masalah GPS itu tergantung dari malingnya juga, seberapa cepat dan ahli dia karena kalau keberadaan GPS diketahui, dia mudah mencabutnya," katanya.

"Walaupun kalau dicabut pun konsumen (pemilik) bakal dapat notifikasi kalau alatnya dicabut," katanya.

Mesti lihat kondisi

Ade mengatakan, pada GPS Tracker ada fitur cut off mesin jadi mesin bisa dimatikan dari jarak jauh. Tapi hal ini rupanya bisa jadi bumerang buat pemilik jika salah perhitungan.

Baca juga: Sidang Isbat Lebaran 2025 Digelar Sabtu, Ini Prediksi Idul Fitri 1446 Hijriah

"Kemudian ada juga yang misal, dari konsumennya. Contohnya alat itu bisa dimatikan dari jarak jauh. Tapi ketika posisinya masih jauh mesinnya sudah dimatikan. Kalau begitu kan malingnya curiga," ucapnya.

"Kalau dia curiga nanti dia bongkar, ternyata mobil (atau motornya) terpasang GPS di sini. Nanti dicopotin dan dia jalan lagi," kata Ade.

"Menurut saya kalau kemalingan jangan langsung dimatikan dulu mesinnya, tapi datangi sampai sudah dekat kemudian dimatikan. Kalau sudah dekat kemudian mesin mati malingnya pasti kabur," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau