JAKARTA, KOMPAS.com - Meski sudah menggunakan pengunci tambahan tetap tidak menjamin kendaraan anti maling. Karena itu tak sedikit yang menambahkan fitur GPS Tracker.
Tujuannya ialah jika mobil atau motor berhasil digasak maling maka posisi kendaraan bisa terlacak. Kemudian mobil atau motor bisa kembali ke pemilik aslinya.
Baca juga: Servis AC Mobil, Jangan Tunggu Sampai Tidak Dingin
Contoh sukses GPS Tracker cukup sering ditemui. Salah satu yang paling baru ialah pelaku dihakimi massa setelah lokasinya berhasil dilacak korban berkat GPS yang dipasang di motor.
Ade Habibie, Chief of Media and Brand Activation PT Super Spring, penyedia GPS Tracking System, mengatakan, jika kendaraan berhasil terlacak maka korban mesti cepat bertindak.
"Untuk masalah keampuhan pencurian tergantung, kami sering menemukan bahwa konsumen kami terbantu di mana mobil dan motornya terlacak," kata Ade kepada Kompas.com, Kamis (21/10/2021).
"Tapi kadang seperti itu cepat-cepatan juga. Semisal motor ketika kita sudah sampai di sana, motornya sudah dipereteli, ada juga yang seperti itu," kata Ade.
Ade mengatakan, apakah GPS Tracker ampuh dalam pelacakan memang benar, tapi semua balik ke kemampuan sang maling mendeteksi apakah mobil atau motor curiannya dipasang GPS Tracker atau tidak.
"Dibilang efektif cukup efektif. Tapi itu semua kembali ke malingnya. Kadang ada maling yang canggih. Kalau maling yang canggih dia cepat pereteli dan nanti dia tahu ada GPS di mana," katanya.
"Jadi kalau masalah GPS itu tergantung dari malingnya juga, seberapa cepat dan ahli dia karena kalau keberadaan GPS diketahui, dia mudah mencabutnya," katanya.
"Walaupun kalau dicabut pun konsumen (pemilik) bakal dapat notifikasi kalau alatnya dicabut," katanya.
Mesti lihat kondisi
Ade mengatakan, pada GPS Tracker ada fitur cut off mesin jadi mesin bisa dimatikan dari jarak jauh. Tapi hal ini rupanya bisa jadi bumerang buat pemilik jika salah perhitungan.
"Kemudian ada juga yang misal, dari konsumennya. Contohnya alat itu bisa dimatikan dari jarak jauh. Tapi ketika posisinya masih jauh mesinnya sudah dimatikan. Kalau begitu kan malingnya curiga," ucapnya.
"Kalau dia curiga nanti dia bongkar, ternyata mobil (atau motornya) terpasang GPS di sini. Nanti dicopotin dan dia jalan lagi," kata Ade.
"Menurut saya kalau kemalingan jangan langsung dimatikan dulu mesinnya, tapi datangi sampai sudah dekat kemudian dimatikan. Kalau sudah dekat kemudian mesin mati malingnya pasti kabur," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.