Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengatasi Mobil yang Mengalami Diesel Runaway

Kompas.com - 15/10/2021, 08:42 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Diesel runaway merupakan salah satu masalah berat yang dapat terjadi pada mobil berbahan bakar solar.

Bagi yang belum paham, diesel runaway membuat kondisi mesin berada di putaran tinggi dan menyala terus menerus walaupun sudah memutar kunci kontak ke posisi off.

Penyebabnya bisa beragam, seperti failure dari perhitungan ECU atau pompa solar rusak, kebocoran oil seal pada turbo, dan secara tidak terkontrol terus mengirim bahan bakar.

Pada beberapa kasus, diesel runaway bisa terjadi sangat parah diluar kontrol apapun bahkan mesin meledak dan mobil terbakar.

Baca juga: Tanpa Aturan Turunan Carbon Tax, Banderol LCGC Terancam Naik 15 Persen

Seperti unggahan dalam akun Instagram Dashcam Owners Indonesia. Pada rekaman tersebut, terlihat mobil Isuzu Panther mengalami diesel runaway hingga mengeluarkan kepulan asap putih di salah satu ruas jalan tol.

Unggahan itupun membuat beberapa warganet bertanya-tanya, apa yang harus dilakukan pemilik kendaraan jika mobil mengalami masalah diesel runaway?

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dash Cam Owners Indonesia (@dashcam_owners_indonesia)

Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, memang ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghentikan diesel runaway.

Namun, cara yang paling aman adalah menunggu solar habis, hingga mesin mati dengan sendirinya, atau menunggu kerusakan sistem mekanikal lainnya yang membuat pasukan solar terhenti.

“Memang ada metode lain untuk mematikan kondisi tersebut, yakni dengan menghentikan pasokan udara, ”ujar Didi beberapa waktu lalu saat dihubungi Kompas.com.

Artinya adalah harus melepas saluran udara untuk menutupnya, akan tetapi harus pastikan penutupnya cukup kuat supaya tidak terhisap.

Baca juga: Rossi Dukung Dua Pebalap WorldSBK Masuk MotoGP

Tetapi, cara tersebut memiliki risikonya yang lumayan besar. Sebab, pada saat buka kap mesin, tangan bisa saja melepuh terkena air radiator yang sewaktu-waktu bisa meledak.

“Cara lain yang bisa dilakukan dengan mengeluarkan atau menyedot solar yg ada ditangki, ini pun dengan catatan jika kondisi memungkinkan,” kata Didi.

Namun, Didi kembali menjelaskan, bahwa cara itu sama sekali tidak aman. Pasalnya, beragam risiko yang bisa ditimbulkan, mulai merusak mesin dan yang paling parah menyebabkan mobil terbakar.

Cara yang paling aman adalah, pastikan tuas transmisi berada pada posisi netral (N), tarik tuas rem, segera keluar dari mobil dan menjauh. Tunggu sampai solar dalam tangki habis atau terjadi kerusakan lain yang menghentikan pasokan bahan bakar.

“Memang membutuhkan waktu yang lama, namun cara ini paling aman dan tidak akan menimbulkan risiko yang berbahaya bagi pengendara,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau