JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu yang menjadi penentu kinerja radiator adalah kualitas cairan yang digunakan. Biasanya, menggunakan coolant sesuai dengan rekomendasi produsen mobil itu sendiri.
Sebagai gantinya, tidak sedikit pemilik mobil yang menggunakan air mineral, air matang, dan juga air hasil pembuangan pendingin ruangan atau Air Conditioner (AC).
Banyak yang percaya bahwa hasil dari proses kondensasi AC tersebut bagus untuk radiator. Hal ini karena air buangan AC tidak menyebabkan terjadinya kerak pada radiator sehingga tidak akan menyumbat salurannya.
Lantas, benarkan air buangan AC bagus untuk radiator?
Baca juga: Jawaban Esemka Soal Mobil Listrik
Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi menjelaskan anggapan tersebut mitos adanya. Menurut Didi, air hasil pembuangan pendingin ruangan atau AC justru bisa menyebabkan munculnya karat di dalam mesin.
“Sebelumnya juga sudah pernah dilakukan riset, dan hasilnya cairan AC tetap menyebabkan karat,” ujar Didi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/2/2021).
Jika karat tersebut muncul, maka bisa menyumbat saluran atau pipa kapiler, merusak mesin, sensor-sensor yang ada dalam mobil dan komponen lainnya.
Baca juga: Jawaban Esemka Soal Mobil Listrik
“Termasuk radiator dan sistem pendingin,” kata Didi.
Menurut Didi, ketiga cairan tersebut (air mineral, air matang, air pembuangan AC) sangat tidak disarankan untuk mengisi radiator.
“Sebaiknya pemilik mobil menggunakan coolant yang sudah sesuai rekomendasi produsen mobil itu sendiri,” ucap Didi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.