Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IBC Menargetkan Mampu Suplai Baterai Mobil Listrik Global Mulai 2025

Kompas.com - 24/09/2021, 09:22 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pembangunan pabrik Indonesia Battery Corporation (IBC) mulai bergulir tahun ini. IBC pun menargetkan bakal menyuplai kebutuhan baterai electric vehicle (EV) atau mobil listrik dunia pada 2025.

Hal ini bisa terjadi sebab IBC memasang target operasi komersial untuk smelting dan recycling diproyeksikan pada 2024, kemudian untuk precursor, cathode, dan battery cell berlangsung mulai 2025.

Presiden Direktur IBC Toto Nugroho mengatakan, pihaknya bakal menyelesaikan tahap akhir kemitraan pada 2021. Kemudian, dilanjutkan dengan proses engineering procurement construction (EPC) pada 2022.

Baca juga: Membandingkan Mesin dan Dimensi Honda BR-V Terbaru dengan Model Lama

“Sehingga pada 2025 ke depan Indonesia telah menjadi pemain baterai kelas dunia dengan pasar domestik dan internasional," ujar Toto, dalam webinar Indonesia Energy Transition Dialogue 2021, Kamis (23/9/2021).

Menurutnya, untuk mengembangkan bisnis EV secara terintegrasi dari hulu ke hilir, perusahaan membutuhkan total investasi 15,3 miliar dolar AS dengan kapasitas 140 GWh.

Toto juga mengatakan, hal tersebut mencakup smelting nikel, precursor, cathode, cell battery, hingga industri daur ulang.

Baca juga: Menerka Harga Jual Avanza Baru, Varian Termahal Tembus Rp 280 Juta

Salah satu tantangan terbesar dalam pengembangan investasi di sektor ini adalah nilai keekonomian yang sesuai.

Namun, hal itu sebetulnya bisa ditunjang dari proyeksi penjualan kendaraan bermotor di Indonesia yang mencapai 8 juta unit pada 2030.

Dengan skenario optimistis, mobil listrik diprediksi bisa mengambil porsi 29 persen dari total penjualan kendaraan.

Baca juga: Vinales Merasa Puas Pindah ke Aprilia dan Meninggalkan Yamaha

"Kami sudah menghitung, ketika kami produksi baterai di Indonesia dan diekspor ke AS, Eropa, bahkan China, kami punya harga yang kompetitif, karena nikelnya di sini," ucap Toto.

Untuk diketahui, IBC merupakan induk perusahaan yang terdiri dari empat BUMN, yakni PT Antam Tbk., PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), dan Mind ID.

Sementara itu, proyek baterai mobil listrik di Karawang memiliki nilai investasi 1,1 miliar dollar AS atau setara Rp 15,6 triliun.

Dalam proyek tersebut, IBC menggandeng mitra strategis, yakni konsorsium asal Korea Selatan, LG Energy Solution dan Hyundai Motor Group.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
ini kesempatan besar, melihat kebutuhan batrai akan lebih dominan di masa yang akan datang, tidak hanya memproduksi, harus terus berinovasi, gandeng para pakar dalam negeri. asset istimewa. #jernihberkomentar


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau