JAKARTA, KOMPAS.com – Yamaha Maxi Series merupakan seri skuter matik (skutik) premium yang memiliki tempat tersendiri di hati para penggunanya.
Sebagai contoh Yamaha Nmax, salah satu motor Yamaha Maxi Series. Sejak diluncurkan pada 2015, Nmax langsung mampu membetot perhatian pecinta motor di Indonesia.
Pasalnya, motor tersebut mampu menghadirkan pengalaman berkendara yang nyaman dan menyenangkan untuk rider berkat beragam fitur yang dimilikinya.
Tak heran, motor tersebut berhasil mendapatkan penghargaan Bike of The Year dan Motorcycle of The Year dalam ajang Otomotif Award 2020 dan mampu menjadi motor impian banyak orang.
Kecintaan rider Indonesia terhadap Yamaha Nmax bisa dilihat dari jumlah pengguna yang banyak serta komunitas motor tersebut yang bermunculan dan tersebar di seluruh Indonesia.
Sebut saja, seperti Yamaha Nmax Club Indonesia (YNCI). Komunitas ini memiliki jumlah anggota hingga puluhan ribu dan tersebar dari ujung barat sampai timur Nusantara.
Hal tersebut diamini oleh Ketua Umum sekaligus Pendiri YNCI, Yudi Kusuma. Ia mengatakan, komunitas pencinta Nmax yang didirikannya kini telah memiliki puluhan ribu anggota aktif.
“Saat ini, YNCI memiliki 250 cabang di Indonesia dengan jumlah anggota aktif sekitar 20.000 orang. Tak hanya itu, kami juga tergabung dengan klub luar negeri pecinta Nmax, yakni Yamaha Nmax Club Worldwide,” ujar Yudi saat dihubungi Kompas.com, Kamis, (2/9/2021).
Yudi menambahkan, ekosistem komunitas Nmax tak hanya ada di Indonesia, tetapi juga berasal dari berbagai negara, seperti Brasil, Peru, Argentina, Turki, Portugal, Spanyol, United kingdom, Filipina, Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Adapun komunitas di tiap negara tersebut juga membentuk klub pecinta Nmax dari seluruh dunia yang bernama Yamaha Nmax Club Worldwide.
Anggota Yamaha Nmax Club Worldwide, kata Yudi, sering melakukan komunikasi secara daring. Mereka kerap bercengkerama tentang update terbaru seputar kendaraan.
“Bahkan, kami (YNCI) sempat touring ke Malaysia, tepatnya Serawak. Di sana, kami berjumpa dengan komunitas Nmax lokal untuk riding bareng, lalu dijamu untuk kopdar (kopi darat). Komunitas Yamaha Nmax Club Worldwide ini juga memiliki grup Whatsapp (WA) untuk memudahkan kami dalam berkomunikasi,” kata Yudi.
Sebagai pengguna Nmax dan anggota YNCI, Yudi merasa bangga akan hal tersebut. Dari komunitas itu, ia merasa seperti mendapatkan keluarga baru dan pengalaman seru, terlebih saat sedang melakukan touring dengan YNCI.
“YNCI punya banyak kegiatan, seperti touring reguler, kopdar, gathering nasional, dan touring merdeka yang diadakan setiap Agustus. Melalui kegiatan tersebut, kami jadi dapat pengalaman luar biasa. Kami bisa menjelajahi Indonesia dan bertemu banyak anggota yang tersebar di seluruh negeri,” jelas Yudi.
Saat tak memiliki kegiatan bersama YNCI, lanjut Yudi, dirinya juga kerap melakukan touring seorang diri.
“Kalau lagi jalan sendiri, saya sering mampir ke berbagai markas chapter regional. Mereka sangat senang bila ada yang mengunjungi. Saya pun juga sama karena mereka kerap membantu kebutuhan untuk perjalanan saya. Inilah fungsinya kita berada dalam komunitas, yakni untuk saling bantu,” tuturnya.
Tak jauh berbeda dengan YNCI, kegiatan serupa juga kerap dilakukan oleh Indonesia Max Owners (IMO), komunitas pecinta Yamaha Xmax yang juga salah satu bagian keluarga Yamaha Maxi Series.
Dari hobi yang sama, lalu menjadi sebuah keluarga. Itulah yang dirasakan pendiri IMO, Acho Bule, ketika menjalani kehidupan bersama komunitasnya tersebut.
Baginya, IMO tak sekadar dianggapnya sebagai rumah kedua, tetapi juga tempatnya berbagi suka dan duka. Saat ini, IMO memiliki total 10.000 anggota yang tersebar di 197 klub di seluruh Indonesia.
Acho juga mengatakan, bergabung ke dalam komunitas seperti IMO merupakan kebanggaan tersendiri.
“Saya suka dan bangga karena rasa persaudaraannya sangat kuat. Kami benar sudah menjadi keluarga besar di sini (IMO). Untuk menjaga persaudaraan tersebut, kami juga suka melakukan touring nasional. Bahkan, saya juga kerap melakukan solo riding dan menyapa saudara yang ada di berbagai kota,” kata Acho.
Untuk diketahui, saat dihubungi oleh Kompas.com, Acho sedang melakukan perjalanan seorang diri dari Bandung, Jawa Barat, menuju Kota Bitung, Sulawesi Utara. Sepanjang perjalanan, kata Acho, ia bertemu dengan banyak perwakilan IMO yang tersebar di banyak kota yang ia lewati.
“Mereka menyambut saya dengan sangat baik. Saya benar-benar senang dengan komunitas ini karena rasa kepeduliannya tinggi. Bahkan, ada beberapa perwakilan yang turut mengantar saya sampai ke kota tertentu. Saya berterima kasih sekali atas hal tersebut,” ucapnya.
Dalam komunitas motor, perlakuan yang didapat Acho lumrah ditemui. Mereka menamakannya sebagai budaya portal. Budaya portal sendiri merupakan tindakan mencegat bikers yang berada dalam satu lingkup komunitas saat sedang melakukan perjalanan atau touring melintasi kota atau daerah tertentu agar mau singgah dan menikmati jamuan dari tuan rumah.
Menurut Acho, kebiasaan tersebut sangat membantu keberadaan bikers yang hendak melakukan perjalanan jarak jauh.
“Saya sangat merasakan manfaatnya saat sedang touring Jakarta–Bali. Saya riding pakai Xmax dan motor tiba-tiba mengalami kendala di daerah Situbondo, Jawa Timur. Itu malam hari dan bengkel semua sudah tutup. Akhirnya, saya kontak anak koordinator Jawa Timur (anggota komunitas IMO), kemudian langsung bantuan datang secara cuma-cuma, malam hari itu juga,” ujar Acho.
Oleh karena itu, Acho berharap agar IMO tetap solid dan mampu menjaga rasa persaudaraan yang besar kepada sesama anggotanya.