Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Bus di Indonesia Dijual dari Sasis Saja?

Kompas.com - 31/08/2021, 10:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comBus yang ada di Indonesia bermula dari sebuah sasis. Misalnya ingin membuat bus Hino, pertama adalah beli sasis ke Hino, lalu bodinya dibuat oleh karoseri, begitu juga dengan merek lainnya.

Sedangkan jika melihat di luar negeri, merek seperti Mercedes Benz punya lini produk busnya, seperti Setra. Lalu mengapa jika membuat bus di Indonesia harus dari sasis terlebih dahulu?

Prasetyo Adi, Deputy GM Product Division PT Hino Motors Sales Indonesia mengatakan, dijualnya bus dari sasis karena menyangkut strategi usaha dan aturan pemerintah mengenai monopoli usaha.

Baca juga: Fortuner 2.800 cc Dapat Penyegaran, Harga Tembus Rp 700 Jutaan

Fasilitas perakitan bus Karoseri Laksana di Ungaran, Semarang, Jawa TengahKOMPAS.com/Dio Fasilitas perakitan bus Karoseri Laksana di Ungaran, Semarang, Jawa Tengah

“Pertama soal biaya, lebih murah kalau dikaroseri atau dibuatkan bodinya di dalam negeri,” ucap Prasetyo kepada Kompas.com, Senin (30/8/2021).

Sedangkan jika mendatangkan bodi bus secara utuh dari merek tertentu, bisa terkena peraturan monopoli usaha. Hal ini dikarenakan mulai dari sasis, bodi, sampai penjualan, dikuasai oleh merek tersebut.

Baca juga: Tips Rem Mendadak Saat Kecepatan Tinggi untuk Pengemudi Mobil

“Hal ini tidak boleh menurut peraturan pemerintah mengenai monopoli dagang, atau disebut dengan usaha dari hulu ke hilir,” ucap Prasetyo.

Jadi jika membuat bus bermula dari sasis saja, semua sektor bisa mendapatkan bagiannya. APM bisa menjual sasisnya, karoseri membuat bodinya, dan masih banyak lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com