Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Faktor Penyebab Power Steering Cepat Rusak

Kompas.com - 31/08/2021, 10:02 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Power steering saat ini sepertinya sudah menjadi fitur wajib pada mobil-mobilan keluaran terbaru.

Fitur ini bisa meringankan kerja pengemudi saat memutar setir terutama saat dalam keadaan statis atau hendak parkir.

Untuk menjaga sistem power steering tetap bekerja secara optimal, para pemilik mobil disarankan untuk mengetahui juga hal-hal apa saja yang membuatnya cepat rusak. Berikut uraiannya.

Baca juga: Jajal Fitur ASA Daihatsu Rocky, Apakah Selalu Dibutuhkan Pengemudi?

1. Tidak teratur mengganti cairan power steering

Setiap cairan yang ada di dalam mobil hendaknya dilakukan penggantian yang rutin, termasuk juga cairan power steering.

Untuk tahu kapan sebaiknya waktu yang tepat untuk mengganti cairan power steering, pemilik kendaraan bisa membaca buku pandungan servis mobil.

“Disarankan tiap 40.000 km, cairan power steering diganti dengan yang baru,” ujar Head Product Improvement/EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriadi kepada Kompas.com belum lama ini.

Ilustrasi ban kempis.thetruthaboutcars.com Ilustrasi ban kempis.

2. Kurangnya tekanan udara pada ban

Tekanan udara pada ban juga berpengaruh membuat sistem power steering cepat rusak. Pasalnya, ban juga merupakan salah satu bagian dari sistem tersebut.

“Jika tekanan udara pada ban rendah, gesekan antara ban mobil dengan aspal jalan akan lebih besar. Sebaliknya, jika tekanan ban sesuai maka kontak atau gesekan mobil dengan aspal akan mengecil. Sehingga kinerja power steering juga lebih ringan,” kata Bambang.

Periksa tekanan udara secara rutin untuk menjaga komponen pada power steering tetap bekerja dengan optimal.

Baca juga: Toyota Vios Generasi Baru Gunakan Teknologi Hybrid dan DNGA

3. Melewati jalanan banjir

Melintasi banjir juga berpengaruh terhadap usia atau perfoma power steering mobil. Untuk mencegah kerusakan sebaiknya hindari jalanan dengan genangan air yang cukup tinggi.

“Asalkan silnya tidak rusak, maka tidak masalah lewati banjir. Tapi kalau silnya rusak, tentu akan berefek buruk,” ujar Bambang.

Risiko air masuk ke dalam rack steer akan tetap ada dan bisa mengakibatkan sistem tersebut menjadi berkarat. Kerusakan akan terjadi ketika karat tersebut masuk dan bersirkulasi melalui pompa atau kompresor power steering.

Ilustrasi berkendara saat hujan.Larmoyeux & Bone Ilustrasi berkendara saat hujan.

Baca juga: Max Verstappen Raih Kemenangan di F1 Belgia

4. Cara mengemudi yang sembarangan

Teknik mengemudi yang sembarangan juga menjadi salah satu faktor yang membuat power steering cepat rusak.

“Melewati jalan yang rusak jika tidak pelan-pelan atau hati-hati juga bisa membuat celah rack steer menjadi besar dan membuat power steering tidak optimal,” kata Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau