Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Daihatsu Terganggu Suplai dari Negara Tetangga

Kompas.com - 21/08/2021, 16:11 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain karena penerapan PPKM, adanya lockdown yang diterapkan Malaysia, ternyata menjadi salah satu hambatan bagi PT Astra Daihatsu Motor (ADM) dalam memproduksi mobil di Indonesia.

Pasalnya, tak semua komponen yang digunakan Daihatsu berasal dari supplier lokal, tapi masih ada sedikit suku cadang yang memang masih didatangkan dari negara tetanga tersebut.

Amelia Tjandra, Marketing Director dan Corporate Planning & Communication Director PT ADM mengatakan, meski saat ini ADM sudah siap untuk mengejar produksi kembali, namun tidak bisa dilakukan sendirian, harus bersama value chain yang terkait supplier parts.

Baca juga: Daihatsu Minta Maaf, Terios dan Xenia Inden 5 Bulan

"Memang sebagan besar dari Indonesia, tetap ada juga yang dari luar. Jumlah memang sedikit, tapi tanpa parts itu mobil tidak jadi," ucap Amel saat konferensi pers secara virtual, Jumat (20/8/2021).

Produksi 7 juta unit Daihatsu di IndonesiaADM Produksi 7 juta unit Daihatsu di Indonesia

"Bulan ini kami baru dapat informasi Malaysia lockdown, tadinya kita sudah mau stok tapi diperpanjang. Ini yang akan berimbas bukan hanya untuk Daihatsu saja, tapi juga brand lainnya," kata dia.

Menurut Amel, informasi terkait Toyota Motor Corporation (TMC) yang bakal memangkas produksi sampai 40 persen pada September 2021 imbas suplai komponen yang terganggu Covid-19, diyakini sumbernya berasal dari Malaysia.

Baca juga: Pengurangan Produksi di Toyota Tidak Berpengaruh Terhadap Daihatsu

Seperti diketahui, sebelumnya diketahui alasan TMC akan mengurangi produksi mobilnya secara global dikarenakan krisis pasokan suku cadang, yakni cip.

Ilustrasi produksi mobil di pabrik Daihatsu.KOMPAS.com / FEBRI ARDANI Ilustrasi produksi mobil di pabrik Daihatsu.

"Apakah Daihatsu terganggu, harus kita hitung kembali seberapa besar. Tapi yang pasti bulan lalu (Juli) jumlah produksi kami droop cukup besar karena mengurangi shift kerja imbas PPKM itu," ucap Amel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau