JAKARTA, KOMPAS.com - Bersama PT Pertamina (Persero), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) meluncurkan dua Stasiun Pengisian Kendaran Listrik Umum (SPKLU) di wilayah Jakarta.
Keduanya terletak di SPBU Pertamina MT Haryono dan SPBU Lenteng Agung. Dengan peluncuran tersebut, total sudah ada tiga SPKLU BPPT yang berada di wilayah Ibu Kota.
Lantas, apa jenis SPKLU yang dikembangkan BPPT, dan bisa digunakan untuk tipe mobil listrik apa saja?
Menjawab hal ini, Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan, SPKLU yang dikembangkan pihaknya bisa untuk melakukan pengisian daya baik mobil listrik buatan Eropa atau Jepang.
Baca juga: Kendaraan Listrik Bisa Tekan Impor BBM 373 Juta Barrel
"Dua SPKLU yang diresmikan ini memiliki fasilitas fast charging 50 kW dan dilengkapi beberapa jenis plug charger atau soket yang memenuhi standar Eropa dan Jepang," ucap Hammam dalam seremoni peresmian secara virtual, Kamis (5/8/2021).
Lebih lanjut Hammam menjelaskan, untuk standar kendaraan listrik buatan Eropa, SPKLU garapan BPPT menggunakan soket tipe CCS 2 Gun.
Sementara untuk memfasilitasi mobil listrik buatan Jepang, pada kedua SPKLU tersebut juga sudah ada plug charger dengan tipe CHAdeMo.
"Selain itu, ada juga yang menggunakan AC Type 2 dengan daya 43 Kw. Jadi SPKLU ini bisa digunakan secara bersamaan," kata Hammam.
Baca juga: Bedah Spesifikasi MV2 4x4 dan Maung Buatan Pindad
Sementara itu, Deputi Kepala BPPT Bidang TIEM Eniya Listiani Dewi menjelaskan, SPKLU BPPT pada dasarnya memang menggunkan tiga tipe colokan.
Hal ini pun nantinya akan menjadi sebuah patokan untuk model bisnis ke depannya guna mengetaui tipe mana yang paling sering digunakan, termasuk mengukur konsumsi kWh-nya.
"Apakan nanti semua tipe itu akan diperlukan, nanti itu semua akan bisa kita dapatkan dari uji coba di SPKLU ini," kata Eniya.
Lebih lanjut Eniya mengatakan, BPPT pada tahun ini sedang fokus menghasilkan prototipe fast charging untuk kebutuhan motor listrik dengan nama Sonik R2 dengan tingkat kesiapterapan teknologi atau technology readiness level 6.
Nantinya SPKLU ini akan mampu melayani 2 motor listrik sekaligus serta melakukan hilirisasi purwarupanya dengan mitra industri PT. Wijaya Karya Manufaktur atau WIMA dan startup PT. Wiksa Daya Pratama atau WDP Surabaya.
Baca juga: Pertamina Komitmen Tekan Emisi Karbon via Kendaraan Listrik
Ada juga prototipe fast charging station untuk mobil listrik bernama Sonik AC dan dengan TKT atau TRL 6, berdaya 22 kW arus bolak-balik serta melakukan hilirisasi dengan mitra industri PT. LEN Industri Bandung, ujarnya.
"Kami juga membangun Charging Station Management System (CSMS) bernama Sonik dengan TKT atau TRL 7, berupa aplikasi berbasis web serta aplikasi mobile berbasis Android dan iOS. Disamping itu, dilakukan pula kajian model bisnis serta kerja sama dibidang penerapan SPKLU berkolaborasi dengan Pertamina," ujar Eniya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.