JAKARTA, KOMPAS.com – Belajar dari kasus terbakarnya Ford Mustang Shelby GT500 di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, pengendara mobil wajib mengetahui beberapa hal terkait dengan keselamatan.
Sebab kejadian mobil terbakar bisa menimpa siapa dan kapan saja. Banyak hal yang bisa menjadi penyebab terjadinya insiden ini, namun yang paling penting pengendara harus bisa mengontrol emosi.
“Sering kali pengemudi langsung panik ketika mobilnya terbakar, sebaiknya tetap tenang dan mengontrol emosi,” ujar Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Baca juga: [VIDEO] Membandingkan Palisade, Pajero Sport, dan Fortuner
Jika masih sempat, Sony menyarankan, agar mobil yang mau terbakar atau mengeluarkan asap segera dipinggirkan atau dibawa ke tempat yang lebih aman dan jauh dari keramaian.
“Setelah itu, segera melakukan evakuasi penumpang. Ambil alat pemadam api ringan (APAR) yang tersedia dan semprotkan ke sumbernya (biasanya api di ruang mesin),” ucap Sony.
“Tapi jika kobaran api sudah membesar butuh tim pemadam kebakaran yang memiliki peralatan lebih memadai,” kata dia.
Baca juga: PPKM Level 4 Diperpanjang, Begini Aturan Operasional Transportasi Umum
Sony mengatakan, APAR yang ada di dalam mobil hanya untuk menangani kebakaran yang sifatnya masih terkendali atau belum membesar.
Namun jika kondisinya sudah tidak terkendali dan api semakin membesar, hanya mengandalkan APAR saja memang tidak akan sanggup untuk memadamkannya.
“Memang kalau tidak segera ditangani api pasti semakin besar, karena banyak dari material mobil tidak fireproof,” kata Sony.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.