DENPASAR, KOMPAS.com - DFSK kembali membuktikan keiritan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) Super Cab, Sabtu (19/6/2021). Mobil niaga ringan ini ditantang menjelajah Bali dengan ragam rute yang menarik.
Beda dari pengujian di Jakarta, kali ini jarak tempuh lebih jauh, yakni 69,3 km, dari Denpasar menuju Kawasan Kungkung. Rute yang dilalui juga beragam, dari jalan perkotaan, tol, pasar, sampai akses jalan padat dan rusak ketika menuju ke pantai.
Sistem pengujian dilakukan dengan metode full to full menggunakan BBM Pertalite. Tangki mobil diisi penuh lebih dulu sebelum digunakan, kemudian di segel.
Ketika selesai, tangki akan diisi lagi sampai penuh dengan gelas takaran guna mengetahui BBM yang dikeluarkan selama perjalanan oleh peserta.
Baca juga: Sinyal Kuat N7X Jadi Suksesor Honda BR-V, Harga Mulai Bocor
Tak hanya itu, tiap unit yang digunakan juga telah diberi bobot sebesar 1 ton dengan muatan semen yang akan disumbangkan untuk pembangunan Pura Pasek Kayuselem, Klungkung, Bali.
Bicara soal performa, secara tarikan DFSK Super Cab tak terlalu mengecewakan. Mesin 1.500 cc bensin dengan tenaga 102 tk torsi 140 Nm, cukup baik dalam mengantarkan torsi di putaran bawah yang membuat kendaraan niaga ini cukup responsif.
Hal ini dirasakan ketika melewati jalan berkelok dengan medan sedikit menanjak, tanpa harus menekan pedal gas lebih dalam dan memindahkan transmisi sampai ke gigi bawah, tenaganya masih bisa diandalkan .
Pengendalian juga tak beda dengan kendaraan niaga lain di segmennya. Karena itu, bagai pengusaha dibidang logistik atau UMKM yang sedang mencari kendaraan niaga ringan, rasanya tak salah untuk melirik produk DFSK yang yang ditawarkan dengan harga lebih terjangakau dan tangguh.
Lantas berapa rata-rata konsumsi BBM DFSK Super Cab ketika diajak menjelajah Bali. Dari hasil pengisian ulang full to full Pertalite di garis finis, hasilnya ternyata lebih baik dari pencapaian di Jakarta, yakni 15,4 kpl.
Baca juga: Lelang Mobil Dinas, Suzuki Katana Mulai Rp 3 Jutaan
Artinya, untuk menempuh jarak 15,4 km, DFSK Super Cab hanya membutuhkan 1 liter Pertalite. Sementar hasil terbaik kedua tak begitu jauh tertinggal, yakni 14,9 kpl.
PR & Media Manager PT Sokonindo Automobile Achmad Rofiqi mengatakan, Super Cab menawarkan mobilitas untuk dunia usaha yang tangguh, sanggup membawa muatan banyak, dan tetap irit BBM agar bisa memberikan keuntungan lebih banyak bagi pemiliknya.
Hasil yang diraih DFSK Super Cab kali ini juga diklaim mendekati kondisi kenyataannya, bahwa kendaraan komersial ini memang kendaraan pekerja keras yang bisa diandalkan dan memiliki biaya operasional yang rendah melalui efisiensi bahan bakar yang ditawarkan.
"Melalui bukti yang DFSK hadirkan ini, kami harap akan semakin banyak konsumen yang kemudian merasakan keunggulan yang ditawarkan Super Cab untuk para pengusaha di Indonesia," ucah Achmad.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.