JAKARTA, KOMPAS.com - Semua pemilik mobil pasti ingin agar ban yang terpasang pada mobilnya memiliki tingkat keawetan yang baik dan performa yang bagus.
Sebab ban dengan masa pakai yang lama tentu akan menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh pemilik mobil.
Salah satu cara yang bisa dilakukan pemilik mobil agar ban memiliki tingkat keawetan yang tinggi adalah dengan melakukan rotasi ban mobil.
Merotasi ban mobil berarti menukar posisi ban antara depan dan belakang yang sama sisinya. Bisa juga pertukaran posisi secara menyilang antara kanan dan kiri pada roda depan dan belakang.
Baca juga: Lebih Murah dari Versi Turbo, Daihatsu Rocky 1.2L Sudah Bisa Dipesan
Didi Ahadi, Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) mengatakan bahwa dalam merotasi ban mobil, ada aturan-aturan yang harus dilakukan.
"Dalam melakukan rotasi ban yang paling mudah itu dipindahkan ban depan ke belakang, bisa juga dilakukan secara menyilang," ungkap Didi saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/6/2021).
Namun tiap ban memiliki alur tapak rotasi yang berbeda. Oleh karena itu Didi menyarankan untuk melihat dulu alur ban yang akan dirotasi. Ban yang punya satu alur itu tidak bisa dirotasi dengan posisi menyilang.
Disarankan untuk melakukan rotasi setiap jarak tempuh 10.000 kilometer. Namun jika mobil sering dipacu dengan kecepatan tinggi, interval rotasi ban diperpendek jadi tiap 5.000 kilometer.
Baca juga: Komunitas Jajal All New CB150R StreetFire Touring ke Green Canyon
Selanjutnya ada anggapan bahwa saat merotasi posisi ban, ban dengan kondisi paling bagus dipasang sesuai jenis model penggerak mobil. Untuk mobil jenis penggerak roda depan (FWD) maka ban paling bagus dipasang di depan, begitupun sebaliknya untuk mobil penggerak roda belakang (RWD).
Didi mengatakan bahwa asumsi tersebut tidaklah benar. Ia mengatakan bahwa ban dengan kondisi paling bagus sebaiknya dipasang di roda belakang baik untuk mobil RWD maupun FWD.
"Yang saya ketahui dari maker ban, baik mobil FWD maupun RWD ban yang paling bagus dipasang pada roda belakang. Ini karena ban belakang tidak bisa di-handling jika mengalami selip dan sebagainya," kata Didi.
Beda halnya dengan roda depan. Jika ban mengalami selip, pengemudi masih bisa melakukan handling melalui setirnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.