Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Osilasi pada Bodi Mobil

Kompas.com - 12/06/2021, 13:02 WIB
Aprida Mega Nanda,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sistem suspensi pada kendaraan umumnya di desain untuk meredam segala bentuk perubahan yang dialami mobil.

Jika ada komponennya yang rusak, seperti shock absorber lemah atau bocor, bahkan pegas pada sistem suspensi ada yang sudah lemah atau sebagian ada patah (per daun), dapat menyebabkan terjadinya osilasi.

Osilasi sendiri merupakan sebuah kondisi berguncangnya bodi kendaraan ke arah-arah tertentu pada saar berjalan.

Kondisi ini kerap terjadi saat mobil melaju di atas permukaan jalan yang tidak rata dan bergelombang, atau ketika mobil berada pada kondisi akselerasi dan deselerasi.

Baca juga: Cuma Nongkrong, Jangan Harap Honda Pasarkan S660 di Indonesia

Hal ini tentu bisa membuat pengemudi menjadi tidak nyaman saat berkendara, bahkan bisa membahayakan ketika terjadi pada kecepatan tinggi.

Setidaknya ada empat jenis osilasi yang terjadi pada bodi kendaraan, mari simak penjelasannya.

1. Bouncing

“Bouncing merupakan osilasi yang terjadi ketika bodi kendaraan bergerak ke atas dan ke bawah secara bersamaan atau orang awam bilangnya ajrut-ajrutan,” ucap Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (11/6/2021).

Didi melanjutkan, kondisi ini biasanya terjadi saat mobil melewati jalan bergelombang atau polisi tidur. Sehingga membuat bagian belakang mobil terlihat naik turun atau mengayun.

Menurut Didi, bouncing bisa diakibatkan oleh shock absorber yang sudah mulai lemah, sehingga tidak dapat menahan ayunan mobil saat melewati kontur jalan yang tidak rata.

Ilustrasi seorang yang tengah mengikuti kursus mengemudi sedang melakukan manuver.https://putonthebrakes.files.wordpress.com/ Ilustrasi seorang yang tengah mengikuti kursus mengemudi sedang melakukan manuver.

2. Rolling

Rolling adalah pergerakan saat mobil berbelok secara tajam, saat hal ini terjadi penumpang di dalam seperti terlempar ke salah satu arah.

Hal ini umumnya terjadi disaat mobil menikung akibat adanya gaya sentrifugal pada bodi kendaraan. Contoh, ketika kendaraan menikung ke kiri, penumpang akan merasa terlempar ke arah kanan, begitupun sebaliknya.

Rolling bisa disebabkan karena pegas yang rusak di satu sisi, shock absorber bocor oli, keausan ban tidak sama, salah penyetelan sudut geometri roda dan lain sebagainya.

3. Pitching

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com