Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Cuma Buat Kebut-kebutan, Ini Alasan Orang Ganti Knalpot

Kompas.com - 25/03/2021, 18:01 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Knalpot merupakan salah satu aksesori sepeda motor yang cukup laris. Penjualan knalpot aftermarket, knalpot racing atau knalpot brong tetap diminati.

Indra Wijaya Manager Marketing PT Weerex Jaya Sukses, produsen knalpot lokal merek WRX Exhaust, mengatakan, banyak alasan orang sering mengganti knalpot standar pabrik.

"Konsumen saat beli sepeda motor dia pasti langsung ganti knalpot," kata Indra yang dihubungi Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Berikut Lokasi Kamera Tilang Elektronik di Pati

 

Knalpot racing Akrapovic pada Kawasaki Ninja ZX-25RAkrapovic Knalpot racing Akrapovic pada Kawasaki Ninja ZX-25R

Penggantian knalpot disebut tak semata untuk mengejar performa dan kebut-kebutan. Indra mengatakan, tujuan lain orang membeli knalpot karena knalpot aslinya disimpan.

"Knalpot yang asli dia simpan dengan catatan saat motornya dijual knalpot aslinya masih utuh. Sedangkan nalpot asli kena hujan berkarat bisa berlubang atau patah," katanya.

Di sisi lain, kepolisian akan terus melakukan penindakan para pengendara sepeda motor yang menggunakan knalpot bising dan dianggap mengganggu kenyamanan.

Baca juga: Benarkah Servis Mobil Listrik Murni Bisa Lebih Murah dari Mesin Bensin?

 

Razia knalpot bising Foto: Twitter TMC Polda Metro Jaya Razia knalpot bising

"Sebenarnya produk knalpot ini bukan produk yang dilarang. Produk untuk knalpot juga tidak ada aturan Standar Nasional Indonesia (SNI). Memang tidak ada," kata Indra.

Adapun Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo, mengatakan, gencarnya razia yang dilakukan belakangan ini mulai membuahkan hasil positif.

“Sekarang bengkel terkait banyak yang didatangi masyarakat untuk kemudian mengembalikan spek knalpotnya dari bising menjadi standar,” katanya dalam keterangan resmi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau