Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketentuan dan Cara Menghitung Pajak Progresif Kendaraan di Jawa Tengah

Kompas.com - 19/03/2021, 16:22 WIB
Arif Nugrahadi,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SOLO,KOMPAS.com - Pajak Progresif pada kendaraan adalah tarif pungutan pajak dengan persentase yang didasarkan pada jumlah atau kuantitas objek. Secara nilai juga akan meningkat sesuai dengan jumlah mobil dan sepeda motor yang dimiliki.

Namun tidak semua kendaraan dikenakan pajak progresif. Ada juga jenis kendaraan yang tidak dikenai pajak progresif jika memiliki kesamaan nama pemilik dan alamat tempat tinggal pemilik.

Tentunya, dalam menetapkan pajak progresif ini setiap wilayah berbeda-beda. Di wilayah Jawa Tengah, pemilik kendaraan akan dibebankan pajak progresif berdasarkan kesamaan nama dan alamat pemilik kendaraaan bermotor.

Baca juga: Harga Toyota Vios Bekas Mulai Rp 40 Jutaan

Kepala Seksi Pajak Kendaraan Bermotor Samsat Surakarta Nandika Wahyu Candra, menjelaskan bahwa tidak semua kendaraan bermotor terkena pajak progresif. Melainkan ada ketentuan tertentu.

"Progresif itu berlaku hanya untuk kepemilikan mobil pribadi dan kalau motor, itu motor dengan kapasitas mesin diatas 250 cc," kata Nandika kepada kompas.com, Jumat (19/03/2021).

Baca juga: Mau Pakai Pelat Nomor Cantik? Segini Harganya

Nandika menambahkan, ada beberapa kendaraan yang tidak kena pajak progresif. Salah satunya adalah kendaraan model pikup atau kendaraan niaga dan umum. Kemudian kendaraan yang menggunakan nama perusahaan atau badan usaha.

Untuk besaran pajak progresif sudah diatur dalam pasal 6 Undang-Undang nomor 28 tahun 2009, dengan ketentuan sebagai berikut.

Baca juga: Mau Cabut Berkas Kendaraan? Begini Cara dan Biayanya

Kepemilikan kendaraan bermotor pertama dikenakan biaya paling sedikit 1 persen, sedangkan paling besar 2 persen. Kepemilikan kendaraan bermotor kedua, ketiga, dan seterusnya dibebankan tarif paling rendah 2 persen dan paling tinggi 10 persen.

"Untuk di Solo, Jawa Tengah Pajak progresif kendaraan pertama sebesar 1.5 persen, kendaraan kedua, 2 persen, dan setrusnya. Kenaikan 0,5 persen setiap tambahan kepemilikan kendaraan," ucap Nandika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Netanyahu Bikin Penawaran, Akan Bebaskan Pemimpin Hamas dari Gaza asal Mau Lucuti Senjata
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau