Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Tergelincir di Jalan Tol, Penyebabnya Bisa Jadi karena Ban Selip

Kompas.com - 11/01/2021, 13:01 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Belum lama ini terjadi kecelakaan tunggal satu unit bus PO Sudiro Tungga Jaya di Jalan Tol Pejagan – Pemalang KM 292 arah Tegal Brebes, Sabtu (9/1/2021). Menurut kabar, tidak ada korban jiwa pada kecelakaan ini.

Kondisi jalan tol yang basah dikabarkan menjadi penyebab bus kehilangan kendali dan menabrak pembatas jalan. Selain itu, bodi bus juga melintang sehingga menghalangi jalan dan lalu lintas terhambat.

Lalu bagaimana sebuah bus yang berat dan besar ini kehilangan kendali saat sedang beroperasi?

Baca juga: Menu Mobil Bekas Rp 50 Jutaan, Ada CR-V, Stream sampai BMW

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Warung Jurnalis (@warung_jurnalis)

 

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, penyebab terjadinya kecelakaan di jalan yang basah tadi bisa disebabkan karena ban selip, tidak mampu mencengkeram dengan baik terhadap jalan.

“Ban adalah satu-satunya tumpuan kendaraan ke jalan, hanya 10 persen dari telapak ban yang menyentuh aspal. Sehingga mudah sekali selip karena gaya mengemudi yang agresif,” ucap Sony kepada Kompas.com, Minggu (10/1/2021).

Sony mengatakan, sebaik-baiknya pengemudi, melakukan antisipasi saat ban bus mengalami selip bukanlah hal yang mudah. Karena kendaraan dirancang dengan segala keterbatasannya dan tidak pada kondisi selip atau out of control.

Baca juga: Mengenal Sejarah Toyota Kijang di Indonesia, dari Buaya Hingga Innova

“Kalaupun ada pengemudi yang pernah berhasil menangani ban bus yang selip, itu karena keberuntungan semata, lain kali belum tentu bisa selamat,” kata Sony.

Pengemudi bus seharusnya paham pentingnya menentukan batas kecepatan dan agresivitas saat mengemudi. Apalagi melihat kondisi jalan yang basah, sehingga sangat rawan terjadinya kecelakaan.

Perhatikan Kembangan Ban saat Melintas di Jalan Basah

Baca juga: Diskon Listrik 50 Persen Segera Berakhir, PLN Beri Saran Ini

Ban yang digunakan pada kendaraan umumnya memiliki telapak atau yang lebih dikenal dengan kembang ban.

Komponen ini memiliki fungsi yang cukup penting terutama saat melewati jalan basah ataupun banjir.

On Vehicle Test PT Gajah Tunggal Tbk, Zulpata Zainal, mengatakan, kembangan pada ban berfungsi untuk membelah air. Jika sudah botak, ban tidak akan berfungsi secara maksimal.

Baca juga: Sempat Batal Ikut Retreat karena Instruksi Megawati, Wali Kota Semarang Agustina Disebut Berangkat ke Magelang

“Kalau air tidak tersalurkan, bisa menyebabkan ban selip saat melewati genangan. Oleh karena itu, ban yang baik untuk mengusir air adalah yang memiliki alur sampai bagian bibir ban,” ujar Zulpata saat dihubungi Kompas.com, Senin (6/7/2020).

Untuk melihat kondisi kembangan ban masih dalam atau tidak, bisa dilakukan pengecekan pada Tread Wear Indicator (TWI) yang terletak pada bagian tengah tapak ban. Posisi TWI ditunjukkan oleh segitiga kecil yang berada pada dinding ban.

“Kalau ban sudah terkikis sampai mengenai TWI-nya, sebaiknya dilakukan penggantian. Jika tidak, faktor keamanan dan kenyamanan ban akan berkurang dikarenakan kembangan sudah terkikis,” kata Zulpata.

Baca juga: Link Live Streaming Manchester City vs Liverpool di Liga Inggris, Guardiola Pastikan Erling Haaland Absen

Ia menyarankan untuk pemilik kendaraan sebaiknya jangan menunda untuk mengganti ban yang botak, terutama saat musim hujan.

“Sebab, ban merupakan komponen yang sangat penting dan berpengaruh pada keselamatan si pengendara,” ucap Zulpata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
suatu masukkan yg mantul,lebih bagus.lagi pengemudi diganti dengan.pengendali,bisa mengendalikan emosi,krn banyak pengemudi di jalan tidak mengendalikan emosi,dikit dikit klakson,tancap gas,rebutan jalur., membalas komentar suparyono yono : jadilah pengemudi yang cerdas. dengan cara menganlisa batas kecepatan tertinggi yg aman dengan berbagai kondisi yg ada ( hujan, deras, hujan rintik2 ato panas sekali), sehingga dgn demikian tujuan utama utk mengantarkan penumpang smpai tujuan dengan selamat dapat dicapai.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
55 Kader PDI-P Segera Ikuti Retret Kepala Daerah di Akmil Magelang
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau