Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Pengendara Motor di Bawah Umur, Moralitas Dipertanyakan

Kompas.com - 24/12/2020, 09:22 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak orang tua yang masih buta moral dengan membiarkan anak-anaknya yang masih belum cukup umur mengendarai mobil atau sepeda motor di jalan umum. Ketidakmatangan mereka memunculkan peluang menjadi korban atau sebagai penyebab kecelakaan.

Seperti contoh kejadian yang baru saja terjadi di kawasan Green Lake Kota Tangerang. Dalam video berdurasi 20 detik yang diunggah oleh aku instagram @dashcamindonesia, memperlihatkan anak di bawah umur berbonceng tiga menabrak pembatas jalan saat akan menaiki flyover hingga terjatuh.

Baca juga: Emak-emak Asal Belok Akhirnya Tabrakan, Ini Adab Ketika Belok

Nahasnya, baik pengemudi maupun kedua penumpang tersebut tidak memakai helm untuk melindungi kepalanya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dashcam Indonesia (@dashcamindonesia)

Edo Rusyanto, Koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman), mengatakan, pengendara berusia di bawah umur menyumbang rata-rata 4.000 kecelakaan setiap tahun (2011-2015). Sampai saat ini, belum pula ada sanksi hukum bagi orang tua yang mengizinkan anaknya yang usianya belum pantas untuk menjadi pengendara mobil atau sepeda motor.

“Saat ini, orang tua hanya mendapatkan sanksi moral. Itu terjadi ketika mengizinkan anak di bawah umur yang kemudian menjadi pelaku kecelakaan lalu lintas di jalan,” ujar Edo belum lama ini kepada Kompas.com.

Baca juga: Bensin Sering Kosong, Siap-siap Fuel Pump Jebol

Edo melanjutkan, keluarga atau orang tua harus menjadikan keselamatan sebagai budaya, termasuk saat berlalu lintas di jalan. Lewat cara itu, akan lebih mudah mengajak anak-anak untuk tidak berkendara sebelum memiliki surat izin mengemudi (SIM).

“Masyarakat harus memperbaiki diri untuk terus membangun budaya keselamatan di jalan. Akar dari keselamatan adalah mematuhi aturan, selain menguasai teknik berkendara yang mumpuni dan santun saat berlalu lintas, sedangkan polisi hendaknya lebih tegas, konsisten, kredibel, transparan, dan tidak pandang bulu ketika menegakkan aturan di jalan raya,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau