JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai pemain baru di motor listrik, United lebih fokus menawarkan spesifikasi charger baterai yang mumpuni ketimbang memikirkan sistem swap alias tukar pakai baterai.
Seperti diketahui, United baru saja meluncurkan motor listrik United T1800. Motor menggunakan dinamo 60V 1800W besutan Bosch yang disokong baterai Lithium ion berkapasitas 60V 28Ah.
Manager E-Motor Division PT Terang Dunia Internusa (TDI) Awan Setiawan, mengatakan, dengan charger berspesifikasi 15 ampere saat ini pihaknya mendorong konsumen melakukan pengisian mandiri.
Baca juga: Swap Baterai Masih Rumit, Gesits Andalkan Sistem Cas Mandiri
"Untuk saat ini kita memang lebih memfokuskan charging untuk di rumah. Kita sudah membuat charger dengan spesifikasi yang cukup bagus yang bisa mempercepat charging," katanya di Serpong belum lama ini.
Saat ini swap baterai digadang sebagai solusi tantangan penggunaan motor listrik. Sebab dengan sistem tukar pakai pengguna tidak perlu khawatir akan mogok jika di jalan kehabisan daya baterai.
"Sebagai informasi, di Indonesia, ini mungkin ada empat, pertama ialah charging di rumah, kantor, dan fast charging dan ultra charging. Saat ini semua motor listrik masih menggunakan charging untuk di rumah maupun di kantor," katanya.
"Soal waktu pengisiannya juga kurang lebih hampir sama yaitu 4-8 jam tergantung dari spesifikasi charger-nya sendiri, yaitu berapa ampere-nya, sebab ampere akan berpengaruh seberapa cepat pengecasan baterai," kata Awan.
Secara implisit, United belum terpikir berinisiatif memulai skema swap baterai. Alasannya bisa banyak, tapi salah satunya ialah investasi yang cukup besar untuk membuat infrastuktur sendiri.
Hal ini pernah diungkap oleh Abdullah Alwi, GM Sales dan Marketing PT WIKA Industri Manufaktur (WIMA) prinsipal Gesits, yang mengatakan, pihaknya masih mengandalkan konsep isi daya sendiri.
Baca juga: United Sebut Biaya Charging Harian T1800 Tak Sampai Rp 3.000
Abdullah mengatakan, konsep swap baterai butuh investasi yang besar, sedangkan dengan jumlah peredaran motor yang belum terlalu banyak hal itu masih sulit dilakukan.
"Ini lebih ke ayam dan telur, swap butuh investasi yang besar dan lingkungan yang banyak (mendukung). Sedangkan Gesits dengan jumlah yang belum banyak saat ini kita masih menunggu," katanya kepada Kompas.com.
Tunggu pemerintah
Saat ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), rupanya sudah melakukan pembahasan secara detail terkait jenis baterai yang akan digunakan untuk motor listrik di Indonesia.
Ferry Triansyah, Kasubdit Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, pernah mengatakan pihaknya sedang menggodok draf agar baterai motor listrik bisa dibuat seragam tapi punya beberapa spesifikasi.
Tujuannya untuk mempercepat pertumbuhan infrastruktur. Sebab jika dibuat seragam akan mempermudah penggunanya menukar di Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum ( SPBKLU).
"Baterai motor listrik saat ini masih mempunyai bentuk yang berbeda-beda, tentunya nanti pemerintah akan membuat standarisasinya, pasti kita akan ikut untuk memudahkan penggunaan swap baterai," kata Awan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.