JAKARTA, KOMPAS.com - Akhir tahun menjadi momen yang banyak ditunggu oleh masyarakat untuk berlibur atau mudik.
Melakukan perjalanan jarak jauh di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, kendaraan pribadi memang menjadi alternatif untuk mencegah penularan virus Corona.
Apalagi, jika perjalanan saat mudik atau berlibur bersama beberapa anggota keluarga yang tentunya akan lebih nyaman ketika menggunakan mobil pribadi.
Tetapi, ada yang perlu diperhatikan selama berkendara jarak jauh selain tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19, yakni tidak menargetkan cepat sampai.
Baca juga: Ini 14 Provinsi yang Bebaskan Denda Pajak Kendaraan Jelang Akhir 2020
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, yang perlu dihindari ketika melakukan perjalanan jarak jauh adalah menargetkan waktu perjalanan.
Menurutnya, ketika berkendara dengan keinginan cepat sampai di lokasi tujuan justru tidak baik dan akan mengganggu mood selama di perjalanan.
“Keinginan cepat sampai itu akan mengganggu mood, sebaiknya selama berkendara tetap menjaga kecepatan dan mengikuti aturan lalu lintas yang berlaku,” kata Sony kepada Kompas.com, Jumat (4/12/2020).
Jika pengemudi memasang target untuk cepat lokasi dalam waktu tertentu akan berpengaruh terhadap psikis yakni pengemudi menjadi stres.
Baca juga: Ditilang, SIM Juga Bisa Dicabut Ini Aturannya
Terlebih, jika target yang dipasang untuk sampai di lokasi tidak sesuai atau lebih lama dari yang diharapkan.
Mengingat selama perjalanan tidak bisa diprediksi apa yang akan terjadi, misalkan saja terjebak dalam kepadatan lalu lintas atau mengalami kendala yang tidak diinginkan.
Maka dari itu, Sony pun menyarankan, agar ketika melakukan perjalanan jarak jauh untuk berlibur tidak perlu memasang target tiba di lokasi.
“Jangan memaksakan diri untuk segera sampai di tujuan, target sampai itu bisa membuat pengemudi menjadi stres,” tuturya.
Selain itu, adanya keinginan agar cepat tiba di lokasi juga akan mendorong seseorang untuk memaksakan diri meskipun kondisi fisik sudah lelah.
Baca juga: Blokir STNK yang Mati 2 Tahun Segera Diberlakukan
Padahal, memaksakan diri tetap mengemudi dengan kondisi tubuh yang sudah lelah atau mengantuk akan berbahaya.
Sony mengatakan, pengemudi yang sudah merasa mengantuk atau lelah sebaiknya berhenti untuk beristirahat sejenak.
“Jika mengantuk, pengemudi bisa tidur sejenak. Tetapi, sebelum tidur sebaiknya meminum kopi, karena efek dari kopi kan biasanya satu jam setelah meminum,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.