Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, Hindari Perilaku Pengemudi yang Bikin Kampas Rem Cepat Aus

Kompas.com - 19/11/2020, 12:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comKampas rem berfungsi sebagai komponen yang membantu mengurangi kecepatan kendaraan. Tugasnya yaitu menggesekkan kampas ke bagian cakram atau tromol sampai kendaraan berhenti.

Kampas rem pada mobil juga memiliki usia pakai, biasanya antara 20.000 km sampai 50.000 km. Namun ada perilaku pengemudi yang bisa membuat kampas rem lebih cepat aus dari biasa.

Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, Suparna mengatakan, yang membuat kampas rem lebih cepat aus secara signifikan yaitu dari cara mengemudi yang agresif. Agresif ini yang suka menyalip dan mengemudi di putaran mesin tinggi hingga mepet ke mobil di depan.

Baca juga: Pemilik Mobil Tak Punya Garasi Bakal Didenda Rp 2 Juta

Ilustrasi Shutterstock Ilustrasi

“Kalau dia suka kencang mengemudinya, maka dia harus hentikan kendaraannya lebih keras lagi. Akhirnya frekuensi penggunaan dan beban rem itu lebih tinggi dibanding pengemudi yang normal,” ucap Suparna kepada Kompas.com, Rabu (18/11/2020).

Pengemudi agresif lainnya yaitu yang suka menyalip walaupun bukan di kecepatan tinggi. Misalnya dalam kondisi macet, lihat lajur lain kosong, dia langsung tancap gas dan mengerem dengan kuat.

“Jadi pengemudi agresif ini baik dalam kecepatan tinggi maupun yang suka pindah-pindah lajur biasanya akan membuat kampas rem cepat habis,” kata Suparna.

Baca juga: Beda Rp 150.000, Pilih Honda Scoopy atau Vario 125 CBS?

Selain itu, ada juga perilaku yang membuat boros kampas rem yaitu jarang memanfaatkan engine brake untuk membantu kurangi kecepatan. Jadi kalau malas pakai engine brake, kampas rem bekerja sendirian menguangi kecepatan kendaraan sehingga lebih cepat aus.

“Satu lagi perilaku yaitu kurangnya sensitivitas pada komponen rem yang tidak normal. Jadi ketika menekan pedal rem terasa bergetar, tidak begitu digubris. Padahal jika dibiarkan malah membuat kampas rem lebih cepat aus,” kata dia.

Pedal rem yang bergetar itu disebabkan tidak normalnya piringan cakram. Piringan cakram mengalami keolengan sehingga saat direm, maka bergetar. Nantinya kampas rem akan aus tidak merata sehingga bisa merusak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau