Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Dimas Ekky Pratama, Pebalap Mandalika Racing Team Indonesia

Kompas.com - 10/11/2020, 12:21 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dimas Ekky Pratama resmi menjadi pebalap Mandalika Racing Team Indonesia (MRTI). Pebalap muda ini akan turun di ajang MotoGP 2021, khususnya kelas Moto2.

Nama Dimas Ekky tentunya bukan nama yang asing lagi bagi para pencinta balap di Indonesia. Pria kelahiran Depok, 26 Oktober 1992, tersebut sudah memiliki jam terbang yang cukup tinggi.

Baca juga: Tak Lagi Balapan Moto2, Dimas Ekky Jadi Instruktur AHRS

Musim depan juga tidak akan menjadi musim pertamanya balapan di kelas Moto2. Dimas Ekky debut di kelas Moto2 pertama kali pada musim 2017 sebagai wildcard di Malaysia.

Musim 2019, pebalap yang dijuluki Red Forehead ini menjadi pebalap Moto2 untuk satu musim penuh bersama Idemitsu Honda Team Asia.

Sebelumnya, Dimas Ekky juga sempat berkompetisi di ajang FIM CEV Moto2. Selain itu, prestasinya di kancah internasional lainnya adalah pada saat dia memenangkan Suzuka 4 Hours di tahun 2013.

Baca juga: Usai GP Moto2, Dimas Ekky Mau Balapan di Mana Lagi?

Awal Karier

Ketertarikan Dimas Ekky pada dunia balap dimulai sejak dirinya masih duduk di bangku sekolah dasar. Kedua orang tuanya pun memberi restu untuk turun di dunia balap.

Berawal dari kejuaraan tingkat Depok, Dimas saat itu membentuk tim sendiri menggunakan motor bebek 2-tak. Prestasinya pun terus meningkat, seiring dengan tingkatan kejuaraan yang diikutinya.

Karier balap profesionalnya dimulai saat dirinya mengikuti Indonesia Racing Series (IRS) Supersport 600 di musim 2010. Dimas Ekky berhasil menduduki peringkat keempat di musim pertamanya.

Baca juga: Kuliah Gratis Lulus Jadi CPNS, Cek 10 Sekolah Kedinasan Sepi Peminat

Pada 2011 dan 2012, dia meraih peringkat kelima dan kedua. Lalu pada 2013, Dimas dipercaya untuk mewakili Indonesia dengan mengikuti balap Suzuka 4 Hours bersama Iswandi Muis menggunakan CBR600RR di Astra Honda Racing Team (AHRT).

Dimas berhasil memenangi Suzuka 4 Hours dan memutuskan pindah ke kelas Suzuka 8 Hours di Honda Team Asia pada 2014. Di kelas tersebut, Dimas Ekky menjadi rekan satu tim dari Joshua Hook dari Australia dan Mohammad Zamri Baba dari Malaysia. Motor yang dipakai adalah CBR1000RR dan ketiga pebalap itu berhasil mendapat peringkat ketujuh.

Pada 2015, teman setim Dimas digantikan Azlan Shah Kamaruzaman dari Malaysia dan Thailand Ratthapong Wilairot. Sayangnya, hasilnya tidak sebaik musim sebelumnya. AHRT hanya berhasil mendapat posisi kedelapanbelas.

Baca juga: Andi Gilang Geser Posisi Dimas Ekky di GP Moto2, Ini Kata AHM

Musim 2016, Dimas Ekky kembali balapan di Suzuka 8 Hours bersama Ratthapong dan Zaqhwan Zaidi dari Malaysia. Kali ini, mereka finis di urutan kedelapan. Begitu pula di tahun berikutnya.

Tak hanya mengikuti ajang balap ketahanan di Suzuka, Dimas Ekky juga berkompetisi di Asia Road Racing Championship (ARRC) Supersport 600 cc pada 2012-2016 bersama AHRT.

Baca juga: 9 Buah Pelancar BAB yang Bantu Bersihkan Usus Kotor

Di musim pertamanya mengikuti ARRC, Dimas Ekky langsung diganjar penghargaan sebagai rookie terbaik, meraih peringkat keenam. Prestasinya di ARRC adalah peringkat kelima di klasemen, yakni pada musim 2015.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Komentar
semoga ini menjadi titik awal yang baik bagi pembalap indonesia dimas ekky pratama, untuk bisa ikut kompetisi balap motor dikasta yang lebih tinggi dari moto2 #jernihberkomentar #melihatharapan


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wamendagri Bakal Tegur Wali Kota Depok soal ASN Mudik Pakai Mobil Dinas
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau