JAKARTA, KOMPAS.com - PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) meyakini bahwa pabrik perakitan yang tengah dibangun di Sukamukti, Cikarang, Bekasi, bisa beroperasi secara optimal pada dua tahun mendatang atau 2022.
Fasilitas ini merupakan salah satu bentuk impelementasi komitmen investasi Hyundai sebesar 1,5 miliar US dollar yang telah digelontorkan untuk mengembangkan kendaraan ramah penumpang dan lingkungan di Indonesia.
"Sekarang, pabrik kita sudah siapkan dan diharapkan bisa ready di awal 2022 mendatang," kata Managing Director PT HMID, Makmur, saat diskusi virtual, Jumat (6/11/2020).
Baca juga: Alasan Hyundai Langsung Bawa Mobil Listrik Murni ke Indonesia
Kendati demikian, Makmur belum bisa mengungkapkan model apa yang bakal dihasilkan dari pabrik itu. Bisa mobil konvensional dahulu seperti Santa Fe, atau langsung mobil listrik murni yakni Ioniq Electric dan Kona Electric.
"Pastinya kita akan ikuti aturan pemerintah mengenai pengadaan kendaraan listrik (tahap awal CBU dahulu). Pastinya, produksi kami mengikuti jenis kendaraan apa yang digemari masyarakat Indonesia," kata dia.
"Indonesia ini fokusnya ke arah yang multi purpose vehicle (MPV) dan sport utility vehicle (SUV,) nah kita juga banyak menyiapkan produk-produk dari sisi yang hi-tech, dan juga siap yang MPV dan SUV," lanjut Makmur.
Sebagaimana diketahui, Kementerian Perindustrian memberikan kesempatan industri otomotif untuk mengimpor mobil listrik dalam bentuk jadi (completely built up/CBU) dalam periode tertentu.
Baca juga: Hyundai Ioniq dan Kona Electric Resmi Meluncur, Harga Rp 600 Jutaan
Namun setelah itu, tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) kendaraan terkait harus mencapai 35 persen. Sehingga, kendaraan terkait memiliki nilai tambah terhadap neraca perdagangan Indonesia.
"Kami juga memilih Indonesia sebagai tempat untuk based production dan ekspor ke luar karena pasar Indonesia sangat besar. Potensinya tinggi, jadi kita (Hyundai) investasi ke sini," ujar Makmur.
"Masa depan otomotif di Indonesia besar sekali, karena jumlah penduduk kita juga sangat besar, yang kedua kalau kita lihat, masyarakat kita itu masyarakat generasi yang melek akan teknologi, jadi sangat cocok dengan produk yang kita miliki," sambungnya.
Pada kesempatan terpisah, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan telah melakukan kunjungan pabrik Hyundai.
Baca juga: Indonesia Resesi, Ini Respons Toyota, Daihatsu, dan Suzuki
Ia didampingi oleh Duta Besar Korea Park Tae-Sung, Presiden Divisi Perencanaan Strategis Hyundai Motor Hyundai Motor Group Young Woon Kong, Presiden Hyundai Motor untuk Kawasan Asia Pasifik Lee Youngtack, Presiden Direktur PT Hyundai Manufacturing serta beberapa pejabat dari Kemenko Marves.
Luhut menilai, komitmen investasi Hyundai tersebut sejalan dengan tekad Pemerintah Indonesia untuk terus mengembangkan teknologi transportasi yang ramah lingkungan.
"Ke depannya, kami berharap akan ada kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Korea untuk bersama-sama mengawal pengembangan pabrik ini hingga siap berproduksi. Kami juga berharap Indonesia menjadi salah satu pasar EV utama di ASEAN untuk kedepannya,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.