JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk pehobi sepeda motor lawas, pasti sudah akrab dengan istilah motor restorasi dan new old stock (NOS). Keduanya akhir-akhir banyak diperbincangkan karena sedang naik daun.
Seiring perkembangannya, kegemaran untuk bermain di kedua jenis motor tersebut tak hanya sekadar menjadi hobi sajaa, tapi juga menjadi bisnis karena punya nilai investasi yang cukup tinggi.
Apalagi bila mendapatkan motor-motor yang notabennya berstatus edisi terbatas dan tahun lawas yang sudah pasti bakal pasang harga suka-suka. Dari segi strata, motor NOS memang memiliki banderol yang sangat abu-abu karena kelangkaannya.
Baca juga: Serba-serbi Motor Restorasi dan NOS: Dari Definisi sampai Investasi
Maklum sesuai dengan sebutannya, motor NOS memiliki makna sebagai barang baru tapi stok lama. Artinya, motor tersebut sejak di beli benar-benar sama sekali tidak pernah digunakan.
"Barang lama tapi baru, sejak baru motor memang kondisinya tidak dipakai. Benar-benar seperti keluar dari pabrik, dipajang saja," kata Andy Wardhana, kolektor Vespa yang pernah memiliki Vesba VBB 1962 dalam kondisi NOS, kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Sementara restorasi sendiri berdasarkan Kamus Besar Bahas Indonesia (KBBI) adalah pengembalian atau pemulihan ke keadaan semula. Artinya, motor lawas yang kondisinya dikembali seperti awal dari diler.
Baca juga: Beda Istilah NOS, Low Kilometer dan Restorasi
Nah, untuk lebih dalam mengenai NOS dan Restorasi beserta beberapa kisah pemiliknya, silahkan klik JEO mengenai Serba-serbi Motor Restorasi dan Nos : Dari Definisi sampai Investasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.