JAKARTA, KOMPAS.com - Helm merupakan pelindung utama bagian kepala bagi para pengendara sepeda motor. Oleh sebab itu, kualitas dan kenyamanan helm sudah sepatutnya diperhatikan.
Apalagi helm juga memiliki batas usia atau masa kedaluwarsa.
Pada saat piranti wajib berkendara sepeda motor itu sudah mulai menua, biasanya akan timbul beberapa tanda.
Contohnya, sulit membersihkan goresan pada kaca helm, interior yang mulai kusam, dan sobek-sobek, hingga styrofoam sering lepas.
Baca juga: Modifikasi Lampu Tanpa Hilangkan Garansi? Sulit Dilakukan
“Biasanya untuk helm-helm yang banyak beredar saat ini ketika styrofoam terus-menerus copot, tandanya helm sudah harus diganti,” ujar salah satu pegiat dari komunitas Belajar Helm Ahmad M kepada Kompas.com.
Styrofoam sendiri merupakan lapisan busa di dalam helm yang berfungsi melindungi kepala, pipi, dan kening ketika terjadi getaran atau benturan. Bagian ini penting untuk diperhatikan karena langsung berinteraksi dengan kepala pengendara.
Baca juga: Hasil Uji Coba Bus Listrik TransJakarta Memuaskan
“Kemudian, tanda lainnya yang mudah untuk dicek adalah interior helm sudah mulai kusam, ada getas, kaena sering terkena keringat. Bila helm terus dipaksakan biasanya busa akan mengempis sehingga helm terasa kendur saat digunakan,” kata Ahmad.
Lebih jelas lagi, Ahmad mengatakan, pada bagian tertentu di helm akan tertera tanggal pembuatannya.
“Jadi tinggal kurangi saja tanggal pembuatan helm dengan tanggal saat ini. Biasanya, usia helm itu tiga sampai lima tahun. Bila sudah lewat, berarti helm sudah harus diganti,” tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.