Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Knalpot Mobil Mengeluarkan Asap Putih, Tanda Komponen Ini Bermasalah

Kompas.com - 05/10/2020, 09:22 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perfoma mesin yang selalu terjadi menjadi salah satu pertanda mobil dalam keadaaan sehat. Saat ada komponen mesin yang bermasalah, perfomanya tentu akan berubah dan melemah.

Mesin yang tidak bertenaga pun dapat disebabkan beberapa hal, salah satunya yaitu melemahnya tekanan kompresi mesin.

Dealer Technical Support Dept. Head PT TAM Didi Ahadi mengatakan, salah satu tanda turunnya kompresi pada mesin karena melemahnya ring piston (ring saher) atau seal klep, yakni ditandai dengan keluarnya asap putih dari knalpot.

“Tandanya ring piston sudah lemah ialah kompresi mesin jadi rendah, selain itu oli terbakar sehingga mengeluarkan asap putih di knalpot. Kalau sudah begitu dampaknya tenaga mesin berkurang,” kata Didi saat dihubungi Kompas.com, Minggu (4/10/2020).

Baca juga: Cara Mudah Bersihkan Kamera Belakang dan Sensor Parkir Mobil

Asap putih di knalpot lanjut Didi, terjadi karena ring piston tidak bisa menahan oli masuk ke ruang bahan bakar. Oli yang ikut terbakar menghasilkan warna putih pekat, yang kemudian keluar bersamaan dengan lubang knalpot.

Ilustrasi asap putih keluar dari knalpot mobilFoto: Paulan.org Ilustrasi asap putih keluar dari knalpot mobil

Selain tenaga mesin yang melemah, kebocoran ring piston juga berdampak pada umur busi. Oli yang masuk ke ruang bakar membuat busi cepat mati, karena kepala busi berkerak dan berwarna hitam akibat oli terbakar.

Baca juga: 4 Jurus Jitu Bikin Helm Anti Bau

“Jika sudah seperti itu cara penangannya turun mesin atau overhaul untuk mengganti piston yang baru,” kata Didi.

Namun sebelum mengalami kondisi tersebut, Didi menyarankan, cara paling mudah merawat ring piston yakni pada dasarnya merawat mesin keseluruhan menggunakan oli sesuai standar mesin dan penggantian secara berkala.

“Perawatannya dengan menggunakan oli sesuai standar mesin dan penggantian secara berkala. Sebaiknya setiap 6 bulan atau 5.000-10.000 km tergantung dari jenis dan tipe olinya,” tutur Didi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau